TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Presiden Jusuf Kalla merayakan usia ke-76 pada Selasa, 15 Mei 2018. Kesempatan ini digunakan sejumlah anak muda untuk menghadiahkan buku berjudul Pak JK dan Anak Muda.
Buku ini berisi tulisan dari 30 tokoh muda tentang Pak JK. Di antaranya Chairani Kalla (Anak Pak JK), Erwin Aksa (Keponakan Pak JK), Maruarar Sirait (Politisi PDIP), Bahlil Lahadalia (Ketum HIPMI), Husain Abdullah (Jubir Wapres), Syafruddin (Wakapolri).
Buku diserahkan langsung oleh tim editor yang dipimpin Arief Rosyid (Ketua Departemen Pemuda/Remaja Masjid DMI) di sela-sela padatnya kesibukan Pak JK. Dalam momen ulang tahun kali ini, Pak JK juga tidak menggelar open house, karena situasi bangsa yang sedang berduka pasca musibah di Depok dan Surabaya.
Di usianya saat ini, Pak JK masih menunjukkan perhatian serius terhadap pembangunan generasi muda. Dalam beberapa kesempatan, Pak JK menyampaikan perlunya upaya bersama yang terencana untuk menyiapkan masa depan anak muda yang lebih baik.
Dalam kesempatan itu pula, Arief Rosyid menyampaikan akan meneruskan Buku “Pak JK dan Anak Muda” kepada Nirwan Arsuka, pendiri Pustaka Bergerak. Selanjutnya, buku-buku tersebut akan dikirimkan ke lebih dari 1000 jejaring Pustaka Bergerak di seluruh Indonesia.
Pengiriman buku ini melanjutkan tradisi Keluarga Pak JK. Jika biasanya setiap menjelang hari raya Idul Fitri selalu membagikan paket sembako kepada masyarakat. Kali ini yang dikirimkan adalah paket buku untuk anak-anak muda.
Nirwan Arsuka berharap, apa yang dilakukan Pak JK bisa menginspirasi tokoh-tokoh lain untuk melakukan hal yang sama, sehingga model pengiriman buku ini bisa menjadi gerakan nasional.
Menurutnya, anggapan bahwa minat baca anak Indonesia rendah telah terbantahkan. Pengalaman relawan Pustaka Bergerak menunjukkan, anak-anak di daerah begitu antusias terhadap buku bacaan. Bahkan selalu meminta buku bacaan baru.
Buku “Pak JK dan Anak Muda” sendiri disusun sebagai upaya menyebarkan pemikiran dan pengalaman Pak JK. Terutama agar anak-anak muda dapat mengambil pelajaran dalam menghadapi tantangan saat ini dan masa depan.
Sepanjang dua puluh tahun terakhir, Pak JK telah memberikan sumbangsih pada berbagai aspek kehidupan bangsa Indonesia. Baik sebagai Wakil Presiden selama dua periode, maupun sebagai Ketua PMI, Ketua DMI, dan jabatan-jabatan lain.
Sumbangsih Pak JK tersebut selama ini kurang mendapat perhatian serius dari masyarakat. Padahal banyak gagasan dan terobosan Pak JK hal yang masih relevan untuk diteliti dan disebarluaskan.
Hal itu pula yang menggerakkan beberapa tokoh muda membentuk JK Institute for Youth Development. Lembaga ini diharapkan dapat meneliti dan mengembangkan kiprah Pak JK, terutama dalam bidang pembangunan SDM pemuda Indonesia.