TRIBUNJAKARTA.COM, DEPOK - Sedikit demi sedikit aksi sadis kawanan napi teroris di Rutan Mako Brimob Kelapa Dua, Cimanggis, Depok, terungkap.
Bripka Iwan Sarjana menyebut, lima temannya tewas usai mempertahankan rahasia negara dari kawanan napi terorisme di Rutan Mako Brimob.
Hal itu ia ungkapkan dalam acara Indonesia Lawyers Club yang tayang di TV One pada 15 Mei 2018 yang diunggah dalam akun youtube oleh chanel Indonesia Lawyers Club tvOne.
Bripka Iwan menceritakan pengalaman pahit yang ia alami selama menjadi anggota kepolisian.
Dengan tubuh yang masih dibalut perban, Bripka Iwan menceritakan saat itu ia disandera oleh Napi Teroris.
Namun, saat penyanderaan dilakukan mata Bripka Iwan ditutup oleh napi teroris sehingga tidak bisa melihat apapun.
Menurutnya, suasana ditempatnya disandera saat itu begitu sagat mencekam.
Meskipun matanya ditutup, tapi telinganya masih mendengar jelas pembicaraan napi teroris didalam tahanan.
Namun, ia tidak tahu siapa napi teroris yang bicara padanya.
Dalam wawancaranya, Bripka Iwan mengungkapkan jika napi teroris ingin mengorek informasi dari anggota polisi yang saat itu disandera yang juga bagian dari anggota Densus 88.
Namun, teman-temannya lebih memilih mati dibandingkan harus membocorkan rahasia negara kepada para penjahat itu.
"Saya mendengar teroris bicara kepada saya. Dia (napi teroris) bilang Disitu ada teman mu, adek mu yang masih muda itu, saya interogasi tidak mau, dia memilih ditembak mati dari pada didinterogasi," kata Bripka Iwan menirukan ucapan pelaku.