News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilpres 2019

Indo Barometer: Tingkat Kepuasan Publik Terhadap Kinerja Jokowi-JK 65,1 Persen

Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Joko Widodo dalam Sidang Kabinet Paripurna di Kantor Kepresidenan, Jakarta 7 Desember 2016.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lembaga survei Indo Barometer merilis hasil survei terhadap tingkat kepuasan publik terhadap pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla (JK).

Survei dilakukan pada 15-22 April 2018 di 34 provinsi.

Survei dilakukan kepada 1.200 responden dengan wawancara tatap muka menggunakan kuesioner.

Survei dilakukan dengan metode multistage random sampling. Margin of error dari survei +- 2,83%, dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

Hasilnya, menunjukan kepuasan publik terhadap pemerintahan Jokowi-JK mencapai 65,1 persen.

Sementara yang menyatakan kurang atau tidak puas sama sekali sebesar 32 persen dan tidak tahu atau tidak menjawab sebesar 2,9 persen.

Hal itu disampaikan Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari, saat rilis Survei Nasional Evaluasi 3,5 Tahun Joko Widodo-Jusuf Kalla: Quo Vadis Nawacita? di Hotel Atlet Century, Jakarta Pusat, Selasa (22/5/2018).

"Dari evaluasi kinerja pemerintahan secara umum, tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja Presiden Jokowi adalah 68,6 persen. Tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja Jusuf Kalla sebagai Wakil Presiden sebesar 61,2 persen," ujar M Qodari.

Dari catatan Indo Barometer, tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Jokowi-JK terus mengalami peningkatan fluktuatif sejak Maret 2015 hingga April 2018.

Meski, pada September 2015 dan Januari 2015 tren kepuasan tersebut sempat menurut.

Selain itu, M Qodari memaparkan lima alasan publik puas terhadap kinerja Jokowi-JK.

"Pertama, pembangunan infrastruktur meningkat sebesar 29,7 persen, banyak pencapaian sebesar 18,1 persen, bantuan bagi rakyat kecil sebesar 13,8 persen, kinerja baik sebesar 8,7 persen, dan kebijakan tegas sebesar 5 persen," terang M Qodari.

Sementara, lanjut M Qodari, alasan utama publik menyatakan tidak puas terhadap kinerja Jokowi-JK adalah harga sembako belum stabil 19,1 persen, lapangan kerja masih terbatas 12,2 persen, banyak tenaga kerja China 10,3 persen.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini