TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo mengundang investor-investor dari India untuk menanamkan modalnya di Indonesia pada sektor infrastruktur maupun farmasi.
Hal tersebut disampaikan Jokowi seusai melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri India Narenda Modi di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (30/5/2018).
"Secara khusus saya mengundang investasi India di bidang infrastruktur, seperti pelabuhan dan bandara serta industri farmasi khususnya obat yang belum dapat diproduksi di Indonesia," ujar Jokowi.
Jokowi melihat, konektivitas antara Indonesia dan Indonesia saat ini sudah jauh lebih baik, dimana sekarang telah ada penerbangan langsung dari Bali ke Mumbai dengan maskapai Garuda Indonesia.
"Potensi Konektivitas udara sangatlah besar dan kita berharap kiranya dapat dipertimbangkan kembali penambahan jumlah hak angkut, sehingga mencerminkan perkembangan interaksi ekonomi," ujar Jokowi.
Dalam pertemuan tersebut, pemerintah Indonesia dan India menyepakati sembilan nota kesepahaman atau MoU.
MoU meliputi sektor pertahanan, sektor eksplorasi dan penggunaan antariksa untuk tujuan damai, sektor perkeretaapian, sektor ilmu pengetahuan dan teknologi, sektor pengembangan kapasitas Aparatur Sipil Negara (ASN).
Kemudian, mengenai dialog kebijakan antara pemerintah dan interaksi antara lembaga kajian, sektor regulasi produk obat, bahan baku obat, produk biologi dan kosmetik, pembentukan kerja sama antar Provinsi Bali dan Uttarakhand, dan sektor Bidang Kesehatan.
Selain kerja sama Government to Government (G to G), MoU juga dilakukan oleh non G to G.
Kerja sama ini meliputi MoU antara Badan Penelitian dan Pengembangan SDM Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dengan International Institute of Information Technology, Bangalore, MoU antara Kamar Dagang Industri (Kadin) dan Confederation of Indian Industries (CII).
Adapula MoU antara PT Pindad (Persero) dan Bhukanvala, MoU antara PT Kalbe Farma dan The Himalaya Drug Company, perjanjian kerja sama Twinning Heritage Prambanan dan Taj Mahal, dan MoU antara Museum Layang-layang dan Museum Ahmedabad India.