TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU - Tim Densus 88 melakukan penggeledahan di Kampus Universitas Riau, Sabtu (2/6/2018).
Saat penggeledahan, radius sekitar 15 sampai 20 meter dari gedung itu, disterilkan.
Saat itu puluhan anggota dari Satuan Brimob bersenjata lengkap bersiaga di sekitar lokasi. Termasuk sejumlah kendaraan taktis juga standby.
Sejumlah barang diamankan.
Baca: 3 Terduga Teroris di Universitas Riau Berencana Ledakkan Bom di Gedung DPR RI
Selanjutnya tim Densus berhasil mengamankan tiga terduga teroris dan juga empat bom siap pakai.
Berikut fakta penggeladah dari Universitas Riau dan penangkapan tiga terduga teroris:
1. Geledah Kampus
Penggeledahan yang dilakukan Tim Desnsus 88 di Gelanggang Mahasiswa di lingkungan kampus Fisip Universitas Riau.
Penggeledahan gelanggang mahasiswa di kawasan kampus Fisip Universitas Riau itu berlangsung sejak siang.
Petugas juga menyisir sejumlah fakultas.
Penggeledahan tersebut membuat heboh para penghuni kampus.
2. Amankan Sejumlah Barang Bukti
Saat penggeledahan, tim Densus 88 Anti-Teror Mabes Polri dan Polda Riau mengamankan sejumlah barang bukti dalam penggeledahan gelanggang mahasiswa Universitas Riau.
Berdasarkan pantauan, petugas membawa 3 buah tas ransel, 1 kantong pelastik, 2 ember cat dan 1 paperbag saat keluar dari gelanggang mahasiswa.
3. Pihak Kampus Terkejut
Dekan FISIP Universitas Riau (UR) Syafri Harto mengatakan, pihaknya terkejut atas penggeledahan yang dilakukan aparat kepolisian dari Densus 88 di lingkungan kampusnya.
Tepatnya, di gedung Gelanggang Mahasiswa, FISIP UR.
Saat itu. dirinya mengaku belum tahu, apakah memang ada orang yang diamankan dari sana.
Termasuk tentang benda-benda apa saja yang dibawa petugas sebagai barang bukti.
"Saya belum bisa sampaikan apa-apa, kebetulan tadi saya juga terlambat," kata dia.
4. Tiga Terduga Teroris Ditangkap
Selain mengamankan sejumlah barang, Tim Densus 88 juga menangkap tiga terduga teroris di kawasan kampus Universitas Riau di Jalan HR Soebrantas Kecamatan Tampan, Pekanbaru, Riau, Sabtu (2/6/2018).
Konferensi pers turut dihadiri Rektor Universitas Riau, Aras Mulyadi dan beberapa dekan kampus.
5. Pelaku Merupakan Alumni
Kapolda Riau, Nandang mengatakan, ketiga terduga teroris berinisial J alumni 2005, D alumni 2002 dan K alumni 2004.
"Jumlahnya 3 orang (terduga teroris). Mereka bukan mahasiswa, tetapi sudah alumni," kata Kapolda Riau Irjen Pol Nandang dalam konferensi pers di Mapolda Riau, Sabtu malam.
6. Ditemukan 4 Bom Aktif
Tim Densus 88 Anti-Teror Mabes Polri menyita empat bom siap pakai dalam penggerebekan di gelanggang mahasiswa Universitas Riau.
Selain 4 buah bom rakitan tersebut, polisi juga menyita 8 bungkus serbuk berbagai jenis yang mudah terbakar, 2 busur panah beserta 8 anak panah serta 1 senapan angin.
"Bom ini siap diledakkan. Tapi sudah dijinakkan oleh Jihandak," kata Kapolda Riau Irjen Pol Nandang dalam konferensi pers di Mapolda Riau, Sabtu malam.
7. Rakit Bom
Pelaku yang merakit bom adalah J yang merupakan alumni jurusan pariwisata.
"Bom dirakit di gelanggang mahasiswa," kata Nandang.
8. Target Ledakan DPRD Riau dan DPR RI
Berdasarkan keterangan pelaku, lanjut Nandang, bom tersebut rencananya akan diledakkan di kantor DPRD Riau dan DPR RI.
"Kita belum tau kapan mau diledakkan oleh pelaku sementara masih kita dalami motifnya," ujar Nandang.
9. Rektor UR Kutuk Terorisme
Rektor Universitas Riau Aras Mulyadi mengaku sangat menyayangkan sekali terkait adanya terduga teroris yang ditangkap di lingkungan kampus.
"Selama ini tidak ada hal yang mencurigakan selama ini. Apalagi yang kegiatannya mengarah ke aksi terorisme. Kami civitas akademika sangat mengutuk ini," kata Aras yang turut hadir dalam kegiatan konferensi pers di Mapolda Riau, Sabtu (2/6/2018) malam dengan turut didampingi Dekan FISIP UR, Syafri Harto.
Aras melanjutkan, pihaknya sangat tidak mentolerir adanya kegiatan aktivitas berbau terorisme semacam ini.
Pihaknya juga menyampaikan ucapan terimakasih kepada Densus 88 dan Polda Riau yang sudah bergerak cepat untuk menangkap para terduga teroris yang ternyata ada di lingkungan kampus tersebut
"Kami pada Senin depan akan declare, bahwasanya kita mengutuk kegiatan ini apalagi di kampus. Ini tindakan yang tidak bisa kita tolerir," kata dia.(*)