Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Nurcholis Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Charta Politika kembali merilis hasil survei terhadap elektabilitas calon presiden 2019.
Kali ini lembaga survai besutan Yunarto Wijaya itu melakukan survei di empat wilayah di Pulau Jawa, yakni Banten, Jawa Barat, JawaTengah, dan Jawa Timur.
Keempat wilayah itu dilipih lantaran dinilai merupakan kunci kemenangan pada setiap pemilihan Umum.
"Jadi kalau kita lihat, suara di empat wilayah ini sangat menentukan, di empat wilayah ini saja bisa 60 persen suara," ujar Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya, dalam paparannya, di Fx Sudirman, Jakarta Pusat, Rabu (6/6/2018).
Baca: Isu SARA dan Hoax Dapat Pengaruhi Tingkat Elektabilitas Jokowi
Survei sendiri dilakukan pada 23-29 Mei 2018, dilakukan kepada 1.200 responden untuk wilayah Jabar, Jateng, dan Jatim.
Sedangkan survei di Banten dilakukan kepada 800 responden.
Survei dilakukan menggunakan metode multistage random sampling dengan Margin of error survei +- 2,83 persen, serta tingkat kepercayaan 95 persen.
Simulasi dilakukan menggunakan pertanyaan terbuka. Pertanyaan yang diajukan adalah 'jika pemilu presiden dilakukan hari ini, siapa yang akan Bapak/Ibu pilih sebagai presiden?
Hasilnya cukup mengejutkan, elektabilitas Prabowo Subianto di Provinsi Banten berhasil mengungguli petahana Joko Widodo.
Baca: Elektabilitas Jokowi Unggul Telak dari Prabowo, Begini Fakta Survei Politik Indonesia
Sedangkan, Jokowi berhasil mengungguli elektabilitas Prabowo di tiga wilayah lainnya yakni di Provinsi Jabar, Jateng, dan Jatim.
"Di Banten agak mengejutkan, Probowo Subianto elektabilitasnya 28,5 persen mengalahkan Jokowi yang hanya 26.9 persen, lalu di ikuti Gatot 1,9 persen dan AHY 0,9 ," ujar Yunarto.
Sementara di Jabar, Jokowi unggul dengan 38,8 persen, kemudian disusul Prabowo Subianto dan Gatot Nurmantyo.
"Ini kabar baik untuk Jokowi dibandingkan pemilu tahun 2014. Karena lumbung suara untuk Prabowo pada 2014 adalah Jabar. Saat diuji head to head tipis. Tapi Jokowi unggul 46,1 persen. Dan Prabowo 40,5 persen," ucap
Yunarto.
Kemudian di Provinsi Jateng, nama Jokowi kembali unggul, Ia memperoleh perolehan total suara 53,1 persen.
"Ada dua asumsi, pertama adalah karena perwakilan Jateng; kedua, memang basis tradisional merah. Ketika head to head juga jauh sekali Jokowi 67,3 persen," ujar Yunarto.
Sementara untuk persaingan di Jateng Yunarto mengatakan persaingan pada wilayah ini tidak "separah" wilayah lain.
"Tingkat kepuasan di daerah ini kepada pemerintah sudah hampir 80 persen. Kalau sudah di atas 70 persen bisa dipastikan petahana akan menang," ujar Yunarto.
Dan terakhir di Provinsi Jatim, Jokowi juga unggul dengan selisih cukup jauh.
Dimana Jokowi mendapatkan dukungan sebesar 47,7 persen sedangkan Prabowo hanya 24,5 persen.
"Ini kabar baik lagi buat Jokowi. Karena sebetulnya, Pak Prabowo hanya kalah tipis di Jatim pada Pilpres 2014. Ini menunjukkan gap besar perolehan suara Prabowo pada Pilpres 2014 dengan survei sekarang," ucap Yunarto.(*)