TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rektor Terpilih Universitas Brawijaya (Unibraw) Malang, Nuhfil Hanani tak mempermasalahkan Polri menugaskan intelijennya masuk ke kampus untuk menanggulangi potensi terorisme.
Seperti yang terjadi di Universitas Riau pada awal Juni 2018 lalu, saat Densus 88 Mabes Polri membekuk terduga teroris sekaligus menyita bom rakitan dari dalam kampus.
“Tidak apa-apa, asal tidak menimbulkan kegaduhan dan dilakukan secara senyap,” ucapnya saat ditemui di kawasan Duren Tiga, Kalibata, Jakarta Selatan, Senin (11/6/2018).
Saat memulai tugasnya setelah dilantik nanti Nuhfil mengatakan akan melakukan pembaruan peraturan rektor yang berkaitan dengan pencegahan paham radikalisme masuk kampus yang berpotensi memunculkan aksi terorisme.
Salah satunya, yaitu mewajibkan semua organisasi dan panitia suatu kegiatan di dalam kampus untuk melapor terlebih dahulu.
“Nanti semua kegiatan dan semua organisasi di dalam kampus harus lapor, targetnya dalam waktu dekat setelah saya memulai tugas,” pungkasnya.