TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Moda transportasi udara menjadi primadona pada arus mudik Hari Raya Idul Fitri 1439 H/2018.
Mulai H-8 atau pada 7 Juni 2018, rata-rata jumlah penumpang transportasi udara mencapai kisaran 200 ribu.
Kepala Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Perhubungan, Hengki Angkasawan, mengatakan peningkatan jumlah penumpang moda transportasi udara diprediksi mencapai 10 persen.
"Bandara dibuka sampai jam 12 malam. Karena harga lebih kompetitif, extra flight banyak. Jadi orang lebih banyak memang yang shifting naik pesawat," ujar Hengki, ditemui di Posko Kementerian Perhubungan, Rabu (13/6/2018).
Baca: H-2 Lebaran, Stasiun Pasar Senen Semakin Dipadati Pemudik
Berdasarkan informasi yang dihimpun dari Posko Kementerian Perhubungan, jumlah kumulatif penumpang mulai dari H-8 sampai dengan H-3 pada tahun ini mengalami peningkatan sebesar 6,21 persen.
Pada periode tahun ini, total penumpang mencapai 1.768.510. Sedangkan pada periode serupa tahun lalu, hanya sebesar 1.665.078.
Sedangkan untuk rata-rata per hari, mulai dari H-8 sebesar 284.643, H-7 sebesar 299.333, H-6 sebesar 307.152, H-5 sebesar 297.030, H-4 sebesar 290.964, dan H-3 sebesar 289.388.
Menurut Hengki, jumlah penumpang menggunakan moda transportasi udara masih fluktuatif.
"Mudik fluktuatif. Pertama 200 ribuan, 180, naik lagi. Lalu hari ini belum dapat. Tetapi prediksi akan naik lagi. Apakah di atas 200 atau turun 200. Kalau di atas 200 baru. Kami bisa prediksi hari ini puncak lewat udaranya hari ini," tambahnya.