Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum MUI Ma'ruf Amin mengaku tak mendukung kehadiran Yahya Cholil Staquf dalam mengisi seminar di Israel beberapa waktu lalu.
Meski disebutkan Yahya datang dengan urusan pribadi ke Israel.
"Secara umum mungkin dia (Yahya Cholil) ada undangan ke Israel. Kalau saya sih emang kurang sependapat tentang Israel itu dan tidak ada hubungan diplomatik ya," ujarnya saat ditemui usai konferensi pers Sidang Isbat 1 Syawal 1439H, di kantor Kementerian Agama, MH Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (14/6/2018).
Baca: Hadiri Takbir Akbar, Sandiaga Ingatkan Keamanan Saat Takbir Keliling
Meski demikian, ujar Maruf Amin, dirinya belum bisa menilai tindakan Katib Aam PBNU itu tepat atau tidak tepat, karena dirinya belum bertemu dengan Yahya secara langsung.
"Itulah yang belum saya dengar. Jadi tepat, tidak tepat saya harus dengar alasan dia. Saya belum dengar alasan dia. Saya belum diskusi dengan dia," tuturnya.
Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) itu diundang menjadi pembicara oleh lembaga The Israel Council on Foreign Relations‎ yang mengangkat tema Shifting the Geopolitical Calculus: From Conflic to Coorperation pada 10 Juni 2018 lalu.
Baca: Imam Besar Istiqlal Sebut Gairah Ibadah Umat Islam Pada Ramadan 2018 Meningkat
Sebelumnya, Ketua Umum PBNU Said Aqil Siroj menegaskan kehadiran Kiai Yahya Cholil Staquf tak memiliki sangkut pautnya dengan PBNU sama sekali.
"Kami PBNU menyatakan bahwa kehadiran beliau atas nama pribadi sama sekali tidak ada sangkutpautnya dengan PBNU sekali lagi kehadiran ke seminar itu pribadi sifatnya," kata Said Aqil diketerangannya di Jakarta, Selasa (12/6/2018).
Baca: Kehadiran Pasar Kaget Di Sumberarta Menghambat Arus Lalu Lintas di Jalan Kalimalang
Dirinya mengatakan PBNU sejak dahulu dan seterusnya akan berpihak pada Palestina.
"Mari Kita tegakkan keadilan mari kita dukung Palestina dalam merebutkan kemerdekaannya dan mendapatkan haknya sebagai bangsa yang merdeka bangsa yang diakui ekstitensinya di dunia Internasional. Sampai kapanpun, PBNU akan memperjuangkan kemerdekaan untuk Palestina," tegas Said Aqil.