News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tanggapi Pimpinan Partai yang Korupsi, Jubir PSI Dedek Prayudi Sindir Fahri Hamzah

Editor: Bobby Wiratama
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dedek Prayudi dan Fahri Hamzah

(TribunWow.com/Rekarinta Vintoko)

TRIBUNNEWS.COM
 - Juru Bicara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Bidang Kepemudaan, Dedek Prayudi menyindir pernyataan Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah terkait kritikannya kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Dilansir TribunWow.com, hal itu dikatakannya melalui akun Twitternya, @Uki23, yang diunggah pada Sabtu (16/6/2018). 

Mulanya seorang netizen dengan akun @aewin86 memberikan balasan kepada akun Twitter Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera yang mengunggah pemberitaan terkait Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang mengeluarkan Fatwa mengenai masalah strategis kebangsaan. 

"Kalau PIMPINAN Partai yang Korupsi untuk kepentingan partainya, masih layak dipilih partainya?," tulis akun @aewin86.

Tweet akun @aewin86 (Capture/Twitter)

Menanggapi hal itu, Dedek Prayudi atau akrab disapa Uki memberikan komentarnya.

Dirinya kemudian menyebut mantan Presiden PKS, Luthfi Hasan Ishaaq yang diketahui terjerat dalam kasus suap impor daging.

Lebih lanjut, Uki mengatakan jika Fahri Hamzah pernah mengungkapkan ketidaksukaannya kepada KPK karena kasus tersebut.

"Maksud anda Presiden @PKSejahtera terdahulu, Luthfi Hasan Ishaaq? Jadi ingat statement @Fahrihamzah yang mengungkapkan ketidaksukaannya kpd @KPK_RI karena telah membuat PKS hampir bubar akibat ditangkapnya sang presiden partai oleh lembaga anti rasuah tersebut. #beraniseadaadanya," tulis Uki. 

Tweet Dedek Prayudi (Capture/Twitter)

Seperti diberitakan Kompas.com sebelumnya, politisi PKS Fahri Hamzah pernah mengkritik pertemuan para petinggi PKS dengan mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad.

Ia menilai PKS tak layak bertemu dan menjadikan Samad sebagai calon pemimpin nasional di Pemilu 2019 lantaran pernah menyeret mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq dalam kasus suap impor daging.

Halaman Selengkapnya >

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini