TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polemik dan kontroversi mencuat, di jelang gelaran Pilkada serentak.
Pelantikan Komjen Pol Iriawan sebagai Penjabat Gubernur Jawa Barat, jadi pemicunya.
Meski Komjen Pol Iriawan kini bertugas sebagai Sekretaris Utama Lembaga Ketahanan Nasional, penunjukan polisi aktif tetap menuai pro dan kontra.
Sikap inkonsistensi pun ditunjukkan pemerintah.
Pasalnya, putusan tersebut berbeda dengan sikap pemerintah, Januari lalu.
Baca: Sudah Empat Hari Jimmy Ikut Terjun ke Danau Toba Tapi Kakak Kandungnya Belum Juga Ditemukan
Kala itu, usulan penunjukan perwira tinggi Polri sebagai pejabat sementara kepala daerah sempat mencuat.
Keberatan publik dan kecurigaan politik bergulir. Pemerintah pun mengalah, kontroversi mereda.
Kini, atas pelantikan Penjabat Gubernur, kontroversi kian menajam. Bahkan Hak Angket DPR siap digulirkan.
Lantas, mengapa pemerintah berkeras melantik Komjen Pol Iriawan ditengah riuhnya reaksi publik?
Saksikan talkshow Satu Meja episode “Menagih Netralitas Iriawan”, Senin, 25 Juni 2018 pukul 22.00 WIB LIVE bersama Pemimpin Redaksi Harian Kompas Budiman Tanuredjo.
>