TRIBUNNEWS.COM - Mantan Staf Khusus era Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Andi Arief, memberikan penjelasan resmi terkait partai Demokrat yang selalu menyinggung Jusuf Kalla (JK) berpasangan dengan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dalam pilihan presiden 2019.
Opsi JK-AHY semakin kencang berhembus dari kubu Demokrat, namun, JK tidak pernah mengutarakan secara resmi mengenai keterkaitan namanya.
Andi Arief yang juga politikus Demokrat, melalui Twitter-nya, @AndiArief__, memberikan penjelasan mengenai opsi JK dan AHY yang secara resmi diungkapkan oleh wasekjen partai Demokrat, Rachland Nashidik, Rabu (4/7/2018).
• Live Streaming Babak 16 Besar Indonesia Open 2018, Pukul 11.45 WIB di Trans 7
Dalam tulisan Andi yang mengatasnamakan pesan resmi dari Rachland, opsi JK-AHY tergantung pada keinginan JK untuk menjadi calon presiden (capres).
Karena, Demokrat memandang JK adalah figur yang tepat.
Namun, jika opsi JK-AHY tidak terlaksana, maka opsi kedua adalah ketua umum partai Gerindra, Prabowo Subianto yang akan bersanding dengan AHY.
"Opsi JK -AHY sangat bergantung soal apakah JK masih memiliki keinginan untuk menjadi Capres. Demokrat memandang JK figur tepat. Kalau Keinginan ini tidak terjadi opsi kedua Prabowo-AHY akan kami perjuangkan," tulis Andi Arief.
• Balas Cuitan Presiden Jokowi, PM Malaysia Mahathir Mohamad Ungkap Kekagumannya
Andi menambahkan, penjelasan resmi dari Demokrat menyatakan bahwa JK tidak menolak AHY jika dijadikan cawapres.
Namun, JK sangat mengapresiasi dukungan sejumlah kader Demokrat pada dirinya.
JK juga mengakui bahwa AHY adalah figur muda yang cakap dan memiliki elektabilitas tinggi sebagai cawapres.