Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mabes Polri menduga Anwar, pemilik bom bondet di Bangil, Pasuruan, Jawa Timur berbaiat pada kelompok radikal ISIS.
Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Mohammad Iqbal mengatakan Anwar juga diduga masuk ke dalam jaringan teroris Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Pasuruan.
"Dapat kita duga dia masuk dalam jaringan JAD, walaupun dia berbaiat pada ISIS," ujar Iqbal, di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (6/7/2018).
Baca: Mahathir Mohamad: Hukum Di Malaysia Harus Ambil Tindakan Atas Kasus Najib Razak
Jenderal bintang satu ini mengatakan bahwa Anwar merupakan mantan narapidana terorisme (napiter).
Usai bebas dari jeruji besi, kata Iqbal, yang bersangkutan cenderung menyendiri.
Waktu Anwar banyak dihabiskan dengan melakukan kegiatan pengajian.
Baca: Bupati Rita Berdebar-debar Jelang Sidang Vonis
Iqbal sendiri menduga kelompok pengajian Anwar juga beranggotakan orang-orang JAD.
"Sejak pelaku keluar dari lapas, banyak menyendiri dan melakukan kegiatan pengajian dengan yang diduga ikut jaringan JAD Pasuruan tersebut," katanya.
Baca: Dokter Bimanesh: Tidak Ada Kerjasama dengan Fredrich, Motif Saya Hanya Menolong Orang Sakit
Sebelumnya, sebuah bom meledak di daerah Bangil, Pasuruan. Bom itu diduga milik Anwar, yang meledak di rumah kontrakannya pada pukul 11.30 WIB, Kamis (5/7/2018) kemarin.
Ledakan itu mengakibatkan anak Anwar terluka.
Usai kejadian, Anwar langsung kabur, sementara istrinya langsung diamankan polisi.