TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bertepatan dengan momentum pergantian kepengurusan, Forum Nasional Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak – Panti Sosial Asuhan Anak (Fornas LKSA-PSAA) menyelenggarakan Musyawarah Nasional pertama di Bandung pada tanggal 24-27 Juli 2018, bertempat di Hotel Grand Asrilia.
Panitia penyelenggara Munas menargetkan hingga 2.000 perwakilan LKSA-PSAA di seluruh Indonesia untuk menghadiri kegiatan ini.
Tujuan utama dari penyelenggaraan Munas ini untuk memicu peningkatan standar dan kualitas pengasuhan anak melalui proses pertukaran informasi, diskusi program, peningkatan kapasitas lembaga, hingga pemetaan kolaborasi antar stakeholder terkait pengasuhan anak.
Para pengelola lembaga pengasuhan anak, pemerintah, dan masyarakat diproyeksikan untuk bisa berkolaborasi dalam menangani berbagai permasalahan sosial anak yang terjadi saat ini.
“Permasalahan sosial anak seperti gizi buruk, kekerasan, eksploitasi, penelantaran, pelecehan seksual, dan juga kejahatan di bawah umur – memerlukan kepedulian dan kepekaan sosial dari seluruh elemen masyarakat. Oleh karena itu kami menginisiasi tanggal 26 Juli nanti sebagai Hari Anak Yatim. Selain menjadi puncak kegiatan Munas forum, ini juga menjadi momentum pengingat dan pembuka peluang kolaborasi dalam berbagai aspek,” jelas Drs H. Yanto Mulya Pibiwanto, selaku Ketua Fornas LKSA-PSAA yang juga adalah Ketua Yayasan LKSA Bayi Sehat Kota Bandung.
“Kami imbau agar seluruh lapisan masyarakat bisa mendukung serta menghadiri peringatan Hari Anak Yatim pada 26 Juli di Hotel Grand Asrilia nanti. Kami sebagai perwakilan pemerintah Kota Bandung mendukung penuh terselenggaranya Munas LKSA-PSAA dan Hari Anak Yatim, agar kita bergerak bersama untuk menjaga dan memenuhi hak-hak anak yang diasuh oleh para LKSA ini. Kami juga menyambut dengan hangat seluruh pengurus LKSA dari berbagai daerah untuk hadir dan merumuskan ide serta terobosan baru untuk kesejahteraan sosial anak nasional” papar Dr. Tono Rusdiantono Hendroyono, M.Si., Kepala Dinas Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan Kota Bandung.
Pentas Kolaborasi Anak Asuh dan Seniman – Hari Anak Yatim (26 Juli 2018)
Acara utama peringatan Hari Anak Yatim 26 Juli 2018 di Hotel Grand Asrilia Bandung nanti, terbuka untuk umum dan akan dimeriahkan dengan pementasan bakat dan potensi anak-anak panti asuhan yang berkolaborasi dengan sejumlah seniman Indonesia.
“Pentas ini kami beri tajuk “Dream Collabo-Action” yang menjadi spirit kami untuk mewujudkan mimpi-mimpi anak asuh bisa mempertunjukkan bakat dan potensi mereka – yang dilatih dan didampingi langsung oleh para seniman yang berpengalaman di bidangnya.
Dream Collabo-Action menjadi bukti nyata, bahwa anak-anak asuh bisa kita dukung dan fasilitasi untuk menggapai mimpi-mimpi mereka” terang Drs. H. Arif Bijaksana, selaku ketua Munas 1 LKSA-PSAA ini.
Fornas LKSA-PSAA merupakan organisasi nonpemerintah (perkumpulan) yang digagas serta digerakkan oleh para Ketua Panti Asuhan Anak, praktisi, dan aktivis perlindungan anak.
Setelah lima tahun deklarasi pendirian di Yogyakarta, Fornas LKSA-PSAA kini beranggotakan 5.540 lembaga pengasuhan anak yang menaungi tidak kurang dari 315.000 anak asuh di seluruh Indonesia.
Definisi dan Hak Anak
Berdasarkan UU Republik Indonesia No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, anak adalah seseorang yang belum berusia 18 tahun, termasuk anak yang masih berada di dalam kandungan.