Kabupaten Tojo Una-una (Touna), Provinsi Sulteng semakin memantapkan diri sebagai sentra produksi jagung di Sulteng.
Produksi jagung di Touna cukup berlimpah, selain untuk memenuhi kebutuhan sendiri, Touna juga mampu menjual jagung ke kabupaten tetangga hingga ke Gorontalo bahkan ekspor ke Philipina.
Ini terbukti di tahun 2018 hingga hari ini Touna telah mengekspor jagung 6 kali dengan total sekitar 14 ribu ton ke Philipina. Hal ini terungkap saat acara Pelepasan Ekspor Jagung tahap ke-6 di Pelabuhan Mantangisi, Ampana Tete hari ini 9 Juli 2018.
Dalam sambutannya Wakil Bupati Touna Admin AS. Lasimpala mengatakan bahwa Pemerintan Daerah Kabupaten Touna memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya atas pelepasan ekspor jagung dari Touna ke Philipina terutama kepada para produsen (petani) dan eksportir.
Pemda mendukung sepenuhnya ekspor jagung ini dengan memberikan kemudahan dan kenyamanan kepada pihak eksportir.
"Selain itu Pemda juga mendorong para petani agar tanam jagung melalui Dinas Pertanian yang bekerja sama dengan Kementan dan TNI dalam program UPSUS Pajala", kata Admin.
Lebih lanjut Admin mengajak seluruh aparat pertanian, yaitu dinas pertanian, mantri tani, dan penyuluh dibantu babinsa terus bahu membahu bekerja keras untuk melakukan upaya-upaya peningkatan produkai jagung secara terus menerus.
Antara lain dengan cara meningkatkan luas tambah tanam (LTT) jagung bersamaam dengan program Upsus, kata Admin menambahkan.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kab. Touna Muhammad Nur Rahmat mengatakan bahwa Touna menargetkan ekspor jagung tahun 2018 ini sekitar 50 ribu ton. Bulan Januari Touna telah ekspor 1.747, Maret 1.757, April 1.761, Mei 2.711, Juni 2.200, dan Juli 3.900 ribu ton, sehingga total 2018 hingga hari ini sekitar 14 ribu ton, kata Nur menambahkan.
Lebih lanjut Nur mengatakan bahwa Touna mengembangkan jagung di Perluasan Areal Tanam Baru (PATB) tahun 2018 ini sekitar 20 ribu ha. Apabila provitas rata-rata jagung sekitar 6 t/ha dan dalam satu tahun petani bisa tanam dua kali, maka terdapat tambahan produksi jagung yang sangat signifikan, yaitu sekitar 240 ton.
Kepala Balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian Kementan sekaligus penanggung jawab Upsus Pajala Kabupaten Touna mengatakan bahwa potensi lahan terutama lahan kering untuk LTT jagung di Touna cukup tinggi.
"Jagung dapat ditanam di tegalan 21.483, ladang 10.875, dan perkebunan 42.959 ha sehingga total potensi pengembangan sekitar 75 ribu ha", kata Dedi.
Lebih lanjut Dedi mengatakan bahwa berdasarkan curah hujan rata-rata Kab. Touna, petani dapat tanam jagung dua kali setahun. "Tanam pertama di musim hujan sekitar Oktober-November dan tanam kedua di musim kemarau sekitar Maret-April", imbuh Dedi.(*)