TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politikus senior Partai Golkar yang juga seorang mantan Ketua Umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) Akbar Tanjung berharap Indonesia memiliki presiden yang dibesarkan oleh HMI.
Hal itu dia ungkapkan pada sambutan Hala Bihalal Korps Alumni HMI (KAHMI), di Balai Agung, Balai Kota Jakarta, Kamis (12/7) malam.
"Bilamana yang terpilih adalah katakanlah alumni HMI atau pernah dibesarkan oleh organisasi HMI, kita harus meyakini bahwa mereka itu adalah orang-orang terbaik untuk mengabdikan dirinya," kata Akbar, di Balai Kota, Kamis (12/7/2018).
Akbar mengatakan bahwa sistem kepemimpinan untuk dapat menduduki posisi politik di Indonesia saat ini kian terbuka, dan demokratis. Tentunya dengan harapan mereka yang terpilih nanti merupakan sosok terbaik.
Dia mencontohkan, tokoh-tokoh lulusan HMI yang berhasil terjun ke dalam dunia pemerintahan diantaranya, Jusuf Kalla yang telah menjadi Wakil Presiden, lalu Ketua MPR Zulkifli Hasan, beberapa posisi di Komisi Yudisial seperti Mahfud MD, dan Hamdan Zoelva.
Mantan Ketua DPR RI periode 1999-2004 itu menyebut sah-sah saja bila Anies Baswedan menerima tawaran dari partai politik maju sebagai capres di 2019.
"Semua warga negara yang memenuhi persyaratan dan memenuhi dukungan dari parpol siap untuk jadi (presiden). Kalau nanti pak Anies satu hari ada tawaran dari parpol, dia bersedia, ya kenapa tidak," katanya.
Seperti diketahui, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang juga dibesarkan dari Himpunan Mahasiswa Islam, digadang-gadang akan maju sebagai calon presiden dalam kontestasi pilpres mendatang.
"Pak JK saja sudah jadi wapres. Kalau kita bercita-cita ada yang jadi presiden, ada yang salah? Enggak ada. Nah semangat itu yang mau saya sampaikan," terang Akbar.