TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Johan Budi, Staf Khusus Presiden bidang Komunikasi, terjun ke dunia politik praktis dalam Pemilu 2019 mendatang.
Mantan Juru bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) itu memulai jenjang politiknya melalui konstelasi Pemilihan Calon legislatif dari Pardai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Hal tersebut terkonfirmasi oleh Sekretaris Badan Pendidikan dan Pelatihan DPP PDIP Eva Kusuma Sundari saat dikonfirmasi, Jakarta, Selasa (17/7/2018).
Restu Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah diterima Johan Budi, sebelum mendaftarkan diri menjadi Caleg dari Partai pimpinan Megawati Soekarnoputri.
Pimpinan sementara KPK pada tahun 2015 itu memilih Dapil Jatim VII meliputi daerah Ngawi, Pacitan, Ponorogo, Magetan, dan Trenggalek, sebagai jalan baginya menuju Senayan.
Meski namanya sering kali jadi perbincangan, namun masih banyak yang belum tahu siapa sebenarnya Johan Budi.
Berikut fakta menarik tentang Johan Budi yang masih jarang diketahui:
1. Nama asli Johan Budi adalah Johan Budi Sapto Prabowo. Pria kelahiran 29 Januari 1967 ini lahir dari orang tua bernama Ismadillah.
2. Johan Budi menamatkan sekolah di SMA Negeri 1 Sooko Mojokerto pada tahun 1984. Ia kemudian melanjutkan pendidikan di Universitas Indonesia dengan mengambil jurusan di Fakultas Teknik. Ia selesai pada tahun 1992.
3. Setelah selesai kuliah, Johan Budi muda langsung mendapatkan kerja di Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Minyak dan Gas Bumi di Lembaga Minyak dan Gas Bumi milik pemerintah. Ia bekerja ditempat ini dari tahun 1992 hingga 1996.
Masih sementara bekerja di Lembaga Minyak dan Gas Bumi, Johan Budi sudah menjadi kolumnis pada Harian Media Indonesia. Media yang saat ini dimiliki oleh Bos Partai Nasdem, Surya Paloh. Kiprahnya di Media Indonesia berakhir di 1999.
4. Meski menjadi Kolumnis di Media Indonesia, Johan Budi juga masih menjajal pekerjaan sebagai Reporter dan editor Majalah Forum Keadilan. Karirnya sebagai wartawan ini dimulai sejak tahun 1995 dan berakhir di tahun 2000.
Jadi pada tahun 1994 sampai 1996, Johan Budi menjalani tiga pekerjaan sekaligus dan semuanya ia lakukan dengan baik.
5. Karir cemerlang Johan Budi bermula pada tahun 2000. Saat dirinya dipercaya menjadi Editor kolom politik pada Majalah Tempo di tahun 2000 sampai 2001. Tahun 2002 sampai 2003, Johan dipercaya sebagai Kepala Biro Jakarta dan Luar Negeri di Tempo.