Jabatannya pun terus menerus naik hingga ditempatkan sebagai Editor kolom investigasi di Majalah Tempo pada tahun 2004 sampai 2005. Di tahun yang sama, ia juga menjadi dosen di Fakultas Komunikasi Massa Universitas Indonusa Esa Unggul.
6. Kariernya di KPK dimulai pada periode pertama Taufiequrachman Ruki (2003-2007). Posisinya saat itu sebagai Direktur Pendidikan dan Pelayanan Masyarakat KPK.
Kemudian pada tahun 2006 sampai 2014 ia dipercayakan sebagai juru bicara KPK.
Kiprahnya sebagai Juru Bicara KPK selama 10 tahun inilah yang kemudian melambungkan nama Johan Budi ditingkat nasional.
Ia menjadi satu-satunya juru bicara KPK yang aktif untuk lima pimpinan KPK berbeda, mulai dari periode Taufiequrachman Ruki, Antasari Azhar, Tumpak Hatorangan Panggabean (plt), Busyro Muqoddas dan Abraham Samad.
7. Pada tahun 2014 hingga 2015, kedudukan Johan Budi di KPK berubah menjadi Deputi Pencegahan KPK.
Ia pun akhirnya harus menggantikan pimpinan KPK yang lama dibawah kepengurusan Abraham Samad Cs.
Mulai tahun 2015 Johan Budi ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo sebagai Pelaksana tugas (Plt.).
Namun kemudian gagal menjadi pimpinan KPK secara defenitif setelah tidak lolos seleksi di DPR. Presiden pun kemudian mengangkatnya jadi juru bicara presiden.
8. Johan Budi terbukti dua kali gagal mengikuti seleksi pimpinan KPK. Seleksi pertama pada tahun 2011 dan kedua pada tahun 2015. Keduanya gagal ia raih namun tetap mendapat peran penting di KPK.
9. Selasa (12/1/2015), Jokowi memutuskan mengangkat Johan Budi sebagai jubirnya.
Kepercayaan Jokowi terhadap Johan Budi ini sebenarnya sudah dimulai sejak penunjukan mantan jurnalis itu sebagai pimpinan sementara KPK bersama dua orang lainnya pada Februari 2015.
BIODATA JOHAN BUDI
Pendidikan: