TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi III dari Fraksi Gerindra Desmond J Mahesa menilai bahwa tidak adanya sejumlah tahanan saat Komisi Pemberantasan Korupsi melakukan OTT di Lapas Sukamiskin, menandakan bahwa kondisi Lapas di Indonesia tidak beres.
"Kita harus apresiasi KPK, berarti apa yang ditemukan kemarin sangat jelas dimana orang-orang yang seharusnya ada di dalam lapas pada saat peristiwa itu terjadi orangnya engga ada. Ada apa dgn seorang perempuan, istri yang artis itu ada di sana? Ini kan mengindikasikan bahwa lapas tidak beres," ujar Desmond di Kompleks Parlemen, senayan, Jakarta, Senin, (23/7/2018).
Untuk diketahui dalam operasinya di Lapas sukamiskin, KPK juga menyegel sejumlah ruangan sel karena tidak ditemukan penghuninya. Kuat dugaan penghuni sel tersebut tidak berada di dalam Lapas.
Meskipun mengapresiasi, Desmond mengatakan OTT yang dilakukan KPK di Lapas Sukamiskin perlu ditelisik lebih lanjut. Pasalnya menurut Desmond OTT tersebut merupakan wilayah satgas Saber Pungli bukan KPK.
"Yang jadi soal adalah bentuk koordinasi dan supervisi antara KPK dan polisi saya melihat bahwa ada yang engga beres. Apa yang engga beres? Harusnya dalam konteks melaksanakan instruksi presiden yang berkaitan dengan pungli itu harusnya yang di depan itu kapolri, bukan KPK," katanya.
Hal tersebutlah menurut Desmond akan ditanyakan Komisi III dalam Rapat dengar Pendapat dengan KPK. Ia akan menanyakan kordinasi KPK dengan kepolisian soal OTT tersebut.
Ia berpendapat seharusnya KPK cukup memberikan informasi soal adanya suap tersebut kepada institusi penegak hukum lainnya, sehingga ia tidak menyebrangan batas kewenangan.
"KPK berikan informasi, informasi inilah yang nantinya kita pertanyakan dalam raker dengan kpk hari ini ada gak dilakukan? Pernah gak dilakukan? Kalau pernah dilakukan dan Polri tidak melakukan apa yang diinformasikan KPK wajar KPK melakukan tindakan yang kemarin di Lapas Sukamiskin," katanya.