Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua DPD RI, Nono Sampono mengapresiasi kerja Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap Kalapas Sukamiskin, Bandung, Wahid Husen.
Karena menurutnya, OTT tersebut mengungkap keberadaan sel mewah yang harusnya tidak ada di dalam sebuah lembaga pemasyarakatan (lapas).
"Saya kira kita mengapresiasi KPK yang sudah bekerja keras dan menemukan itu (sel mewah)," ujar Nono di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (23/7/2018).
Nono juga meminta kepada semua pihak, khususnya Kemenkumham untuk berbenah diri, jangan ada lagi kasus seperti di Lapas Sukamiskin di lapas lainnya
"Kemenkumham khususnya agar berbenah diri jangan sampai lapas yang tadinya untuk tempat menyadarkan orang, membina orang untuk jadi lebih baik malah sebaliknya," tutur Nono.
"Yang kedua lapas ini jangan hanya menjadi tempat istirahatnya orang-orang yang melakukan tindak pidana, mengambil uang rakyat (koruptor) kemudian dia bersenang-senang di dalam (penjara)," ucapnya menambahkan.
Sebelumnya diberitakan, OTT yang dilakukan KPK berlangsung Sabtu dini hari (21/7/2018). KPK mengamankan enam orang di sejumlah tempat yang berbeda, termasuk Kepala Lapas Sukamiskin Wahid Husen.
KPK menyebut Wahid menerima suap berupa uang dan mobil dari salah satu napi korupsi, Fahmi Darmawansyah.
Suap itu agar Fahmi mendapatkan fasilitas mewah di sel dan kemudahan untuk meninggalkan lapas.
KPK juga sempat mendatangi sel tempat Fuad Amin dan Tubagus Chaeri Wardhana alias Wawan ditahan, namun keduanya tidak ada di dalam lapas.