Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Firmansyah
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Ombudsman RI Ahmad Suaedy meminta agar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI tidak memaksakan melakukan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di daerah terpencil.
"Saran penting terkait penyelenggaraan ujian nasional diwilayah kategori daerah terpencil dan 3 T (Terluar, Terdepan, dan Tertinggal), Ombudsman RI meminta Kemendikbud agar sekolah yang berada di wilayah tersebut tidak dipaksakan menyelenggarakan ujian dengan basis komputer namun berbasis kertas pensil," ujar Ahmad di Ombudsman RI, Rasuna Said, Jakarta Selatan, Kamis (26/7/2018).
Kepala Keassistenan tim tujuh Ombudsman RI, Ahmad Sobirin mengatakan permasalahan-permasalahan dibeberapa daerah terkait UNBK diantaranya server yang sering down.
"Servernya ada masalah ada beberapa daerah servernya down saat ujian kemudian listriknya padam terutama yang UNBK," ujar Sobirin.
Baca: 7 Siswa Bakal Diperiksa Polisi Terkait Bocornya Soal UNBK
Selain itu, Sobirin juga menemukan petugas yang melanggar dengan membawa alat komunikasi ke dalam ruang ujian.
"Pertama petugasnya kita temukan petugas itu melanggar pos UN seperti petugas membawa alat komunikasi didalam ruangan ujian," katanya.
Selain membawa alat komunikasi beberapa pengawas juga kedapatan membiarkan peserta ujian saling bekerjasama
"Kemudian petugas membiarkan peserta ujian saling ngobrol dan saling kerjasama dengan temannya," kata Sobirin.