News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Gempa di Lombok

Pendaki Asal Australia: Dalam Perjalanan Turun, Terjadi Gempa Susulan dan Semua Orang Panik

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Proses evakuasi tubuh pendaki yang menjadi korban dalam gempa berujung longsor di Gunung Rinjani.

TRIBUNNEWS.COM, LOMBOK - Sempat terjebak di Danau Segara Anak saat berusaha mendaki Gunung Rinjani bersama teman-temannya, pendaki asal Australia Stanley Yu menceritakan pengalaman mengerikannya.

Ia terjebak di kawasan itu saat gempa bumi 6,4 skala richter mengguncang Lombok dan Sumbawa pada Minggu pagi (29/7/2018), yang menyebabkan tanah di kompleks gunung tersebut longsor dan menutupi akses rute pendakian

Stanley merasakan tanah mulai berguncang sekitar 20 menit setelah timnya mencapai puncak Rinjani.

"Gempa ini berlangsung sekitar 10 sampai 20 detik, setelah itu semua orang bergegas," kata Stanley kepada AFP.

"Dalam perjalanan turun, terjadi gempa bumi susulan dan itu membuat semua orang panik, cukup menakutkan bagi saya,".

Baca: Longsor Rinjani, Pendaki Asal Thailand: Saya Merasakan Tanah Itu Bergerak

Dilansir dari laman Ttrweekly, Rabu (1/8/2018), pengalaman Stanley pun dirasakan oleh pendaki asal Thailand yang mencapai kaki gunung pada Selasa pagi.

Ia merasakan tanah bergoyang di bawah kantong tidurnya yang digunakan saat itu.

"Saya merasakan tanah bergerak, lalu saya berpikir 'apa yang terjadi?'," katanya.

"Saya langsung keluar dari kantong tidur itu dan melihat tanah mulai longsor dengan batu besar jatuh secara tiba-tiba,".

Seorang teman pria mengatakan bahwa ia melihat sebagian lereng Rinjani runtuh. "Seluruhnya terlihat jatuh, saat itu saya langsung panik," jelasnya.

Sebelumnya, lebih dari 500 pendaki dan pemandu terjebak longsor yang terjadi di kawasan Gunung Rinjani, setelah gempa bumi 6,4 skala richter mengguncang Lombok dan Sumbawa.

Kini mereka semua telah dievakuasi ke tempat aman, dan ada diantara mereka yang tewas terkena longsoran batu.

Gempa yang terjadi pada Minggu pagi, (29/7/2018) tersebut, diikuti pula oleh gempa susulan yang memicu longsor di Rinjani, dan memblokir rute pendakian, yakni Plawangan Senaru, Torean dan Sembalun.

Sekitar 800 pendaki dan pemandu, berada di kawasan tersebut saat gempa terjadi.

Termasuk diantaranya warga Amerika Serikat, Prancis, Belanda, Thailand, Jerman dan banyak negara lainnya.

Seperti yang tercantum dalam data yang dipegang tim evakuasi.

Ratusan orang pun kemudian berhasil menemukan jalan turun pada hari Minggu, namun ratusan lainnya bisa dievakuasi pada Senin malam.

Sebagian besar pendaki maupun pemandu bisa dievakuasi melalui jalur darat dengan berjalan kaki menuruni gunung, namun tiga orang lainnya tiba di desa Sembalun menggunakan helikopter.

Mereka kembali dengan membawa kisah mengerikan, karena mereka sempat terjebak di Danau Segara Anak.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini