TRIBUNNEWS.COM - PTTEP Indonesia dan Program Pascasarjana MM-Sustainability Universitas Trisakti kembali mengadakan Seminar Nasional 'Membangun Kemitraan yang Berkelanjutan untuk Mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs)' di Hotel Four Points Makassar, Rabu (25/7/2018) lalu.
Seminar di Makassar ini merupakan acara kedua dari seminar berseri di lima kota besar di Indonesia, yang pertama kali diadakan di Jakarta pada tanggal 25 April silam.
Seminar ini kembali menyatukan akademisi, LSM dan sektor publik dan swasta untuk bersama-sama menciptakan kolaborasi dan front persatuan untuk mencapai SDGs di Indonesia.
Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals, SDGs) adalah serangkaian 17 tujuan global yang ditetapkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk mengatasi masalah-masalah pembangunan ekonomi dan sosial yang dihadapi dunia di dalam ‘The 2030 Agenda’.
Pemerintah Indonesia sudah mengadopsi tujuan-tujuan ini hampir tiga tahun lalu bersama para pemimpin dunia - namun, tujuan ini tidak dapat diperjuangkan oleh Pemerintah saja.
Sebagaimana dinyatakan dalam SDG 17, “Kemitraan untuk Tujuan”, “Tujuan Pembangunan Berkelanjutan” hanya dapat direalisasikan melalui komitmen dan kemitraan yang kuat di antara sejumlah besar pemangku kepentingan (stakeholders).
Dalam hal ini, PTTEP Indonesia ikut berkontribusi untuk berperan serta menyukseskan program tersebut.
Sebagai sebuah perusahaan Minyak & Gas yang banyak beroperasi di daerah yang ‘bersentuhan langsung’ dengan komunitas, PTTEP Indonesia memutuskan untuk bermitra dengan Universitas Trisakti, MM-Sustainability untuk melakukan pembinaan relasi dengan komunitas dan NGO maupun pemangku kepentingan lainnya yang relevan untuk bersama-sama mencapai pembangunan yang berkelanjutan.
General Affairs Manager PTTEP Indonesia, Afiat Djajanegara mengatakan, “Kami dari sektor swasta menyadari bahwa untuk mencapai SDGSs adalah upaya kolektif dan tidak dapat dilakukan tanpa kolaborasi. Sebagai langkah nyata, PTTEP Indonesia akan mengadakan seminar serupa di kota-kota besar Indonesia, agar inisiatif ini dapat di kemudian hari dilakukan juga oleh sektor swasta lainnya, serta akan menciptakan dampak pembangunan yang berkelanjutan.”
Selain di Jakarta dan Makassar, PTTEP Indonesia dan Universitas Trisakti, MM-Sustainability juga akan mengadakan Seminar serupa di Palembang, Medan, dan Surabaya.
Seminar di Makassar yang diadakan di Hotel Four Points by Sheraton itu kembali bersama-sama dengan pejabat publik tingkat tinggi, sektor swasta dan BUMN, serta pemimpin LSM-LSM dan tokoh publik di wilayah Sulawesi Selatan.
Panel pertama mengundang Juliaty Ansye Sopacua dari UNDP Indonesia; Sebastian Abbas, Manager Senior Kehumasan SKK Migas Perwakilan Kalimantan dan Sulawesi; serta Afiat, General Affairs Manager PTTEP Indonesia untuk membahas tentang pentingnya SDGs dan bagaimana industri minyak & gas ikut serta membangun kemitraan untuk mencapai SDGs.
Panel sesi kedua merupakan sebuah diskusi mengenai Kewirausahaan Sosial untuk mencapai Pembangunan Berkelanjutan yang diikuti oleh Hamzah Ismail dari Yayasan Masyarakat Mandar Madani; Tri Mumpuni, pendiri Yayasan Institut Bisnis dan Ekonomi Kerakyatan (Ibeka); Masril Koto dan Bank Tani; dan Maria Nindita Radyati, pendiri CECT – MM Sustainability, Universitas Trisakti.
Panel sesi ketiga mengundang Muhammad Ikram Riswandi, HIPMI Makassar; Lusia Palulungan dari Yayasan BaKTI; dan Fitriani, Puteri Indonesia 2017 Sulawesi Selatan untuk berbagi pengalaman sebagai individu untuk meraih perkembangan yang berkelanjutan di Makassar.
Menurut Tri Mumpuni, pendiri Ibeka dan salah satu pejuang mikrohidro di Indonesia yang telah berhasil menerangkan wilayah-wilayah terpencil di Indonesia dengan innovasinya, “Sinergi itu kunci segala keberhasilan. Kunci kemitraan harus ada kepercayaan, dan ini hanya bisa terjadi kalau kemitraan menjadi kesadaran semua pihak dalam mengerjakan kegiatan pembangunan.” Masril Koto dari Bank Tani menambahkan, “Seminar ini penting sekali karena bisa mempertemukan multi pihak untuk mencapai SDGs.”
Dr. Maria R Nindita Radyati, pendiri program CECT Universitas Trisakti menambahkan “Diperlukan 3 modal untuk mencapai pembangunan berkelanjutan yaitu Intellectual, Financial dan Social Capital dimana masing-masing dimiliki oleh 3 stakeholders yang berbeda: Institusi Pendidikan, Perusahaan Swasta dan Wirausaha. Maka dari itu diperlukan ketiga stakeholder tersebut bersama pemerintah untuk bersinergi mendorong akselerasi SDGs.”
Juliaty Ansye Sopacua, Technical Advisor SDGs untuk UNDP Indonesia juga mengingatkan bahwa visi akselerasi SDG sudah didorong oleh pemerintah melalui PerPres No 59/2017 ‘Kemitraan dalam Aksi SDGs’ maka dari itu stakeholders harus terus bekerjasama untuk mencapai tujuan yang mulia ini.