News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Rakornas GP Ansor: Belum Ada Narasi Besar dari Para Calon Pemimpin Nasional

Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Umum PP GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas berada di tengah kader Ansor - Banser Sulut.

TRIBUNNEWS.COM,  JAKARTA – Pimpinan Pusat (PP) Gerakan Pemuda (GP) Ansor baru saja menggelar Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas).

Rarkornas digelar tiga hari sejak Jumat (3/8/2018) hingga Minggu (5/8/2018).

Dalam rakornas yang dihadiri seluruh pimpinan wilayah GP Ansor dan Satuan Koordinasi Wilayah (Satkorwil) Banser seluruh Indonesia tersebut mengemuka beberapa hal terkait dengan situasi terkini, terutama dinamika di tahun politik.

Ketua Umum PP GP Ansor Yaqut Choli Qoumas mengatakan, selain sebagai ajang koordinasi antara pimpinan wilayah GP Ansor dan Banser se-Indonesia, rakornas juga membahas dinamika politik belakangan ini, terutama terkait pilkada serentak yang baru saja dilangsungkan, serta pileg dan pilpres 2019 mendatang.

Baca: Ketua GP Ansor: Banyak Masyarakat Diam, Tak Merespon Gerakan Radikal

Menurut Yaqut, meski ada beberapa catatan dalam penyelenggaraan pilkada di beberapa tempat, namun sejauh ini pelaksanaan pilkada telah berlangsung baik dan lancar.

"Tidak ada ganguan berarti dalam pelaksanaannya. Ini membuktikan kedewasaan politik masyarakat. Diharapkan hal sama juga berlangsung dalam pelaksanaan pemilihan legislatif yang berlangsung bersamaan dengan pilpres 2019," ujarnya.

Selanjutnya, Yaqut menjelaskan, Rakornas GP Ansor justru menyoroti khusus dinamika yang terjadi dalam kontestasi pemilihan presiden yang menyedot perhatian sangat besar masyarakat, terutama terkait dengan calon presiden.

Yaqut mengatakan, mayoritas peserta rakornas berpendapat, kontestasi pilres saat ini hanya memerlihatkan kegaduhan ketimbang melahirkan narasi besar bagaimana mengatasi persoalan bangsa yang multidimensi yang terjadi belakangan ini.

“Pilpres ini kegaduhannya luar biasa. Ada yang ribut mengusung #GantiPresiden2019, di lain pihak ramai juga #Jokowi2Periode. Tidak substantif. Tidak ada narasi besar yang dibangun dari para calon presiden, calon pemimpin nasional untuk 2019. Saya melihatnya miris,” tandas Gus Yaqut, sapaan akrabnya, didampingi Wakil Ketum Ansor M. Haerul Amri, Sekjen GP Ansor Abdul Rochman, dan Kasatkornas Banser Alfa Isnaeni, Senin (6/8/2018).

Bahkan, lanjut Gus Yaqut, peserta rakornas menilai, sosok capres atau pemimpin nasional kedepan mesti memiliki karakter yang kuat dalam mengatasi persoalan bangsa yang multidimensi.

“Persoalan bangsa saat ini sangat besar. Kita dihadapkan pada kasus korupsi yang masif, radikalisme dan terorisme, ancaman terhadap kebhinekaan, ekonomi, kemiskinan, tenaga kerja, dll. Sebab itu, calon presiden/calon wakil presiden atau pemimpin nasional bangsa ini mendatang harus mampu menjawab semua tantangan tersebut,” ujarnya.

Selain itu, masih kata Gus Yaqut, calon presiden mendatang sudah semestinya pemimpin yang mampu melahirkan gagasan besar, terutama terkait nasionalisme, bagaimana merekatkan etnisitas dan agama. Termasuk di dalamnya soal ekonomi dan penegakan hukum.

Gus Yaqut mengatakan, GP Ansor menilai tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara sampai sekarang masih belum mendekati cita-cita para founding fathers, terutama dalam mewujudkan keadilan dan kesejahteraan rakyat.

“Pemimpin nasional harus dapat memetakan masalah berikut solusinya atau mengeksekusi kebijakan tanpa keraguan demi kemaslahatan rakyat, bangsa dan negara,” tegas Gus Yaqut.

GP Ansor dalam waktu dekat akan kembali menggelar rakornas setelah para ketua pimpinan wilayah dan Satkorwil se-Indonesia menyerap apa keinginan rakyat sebenarnya atas kepemimpinan nasional.  

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini