TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Grab Indonesia angkat bicara terkait adanya rencana demo pada saat Asian Games 2018 karena perusahaan aplikasi dinilai tidak memperhatikan kesejahteraan para driver.
Ridzki Kramadibrata, Managing Director, Grab Indonesia menuturkan kalau Grab selalu berupaya memperhatikan kesejahteraan para driver dengan melakukan sejumlah terobosan sehingga pendapatan pengemudi meningkat.
Dari segi pendapatan, Ridzki menyebut selama tiga bulan terakhir pendapatan mereka naik 12 persen dengan adanya layanan Grab Express dan layanan Grab Food.
"Apa yang kita lakukan, pertama 3 bulan terakhir pendapatan mereka naik 12 persen per bulan, kenapa, karena peningkatan layanan yang mereka jalankan. Ada grab ekspress, grab food kita jalankan," tutur Ridzki saat konferensi pers di Hotel Aryaduta, Jakarta Pusat, Selasa (7/8/2018).
Kemudian, dari segi tarif, sejak Mei lalu argo minimum sudah dinaikkan dari sebelumnya Rp 5.000 menjadi Rp 7.000 sehingga tarif jarak pendek menjadi Rp 2.300 dari sebelumnya Rp 1.300.
Dengan adanya kenaikan teknologi tersebut, Grab bike telah meningkatkan rata-rata tarif untuk skala jauh sebesar Rp 2.000.
"Tarif rata-rata mitra pengemudi sudah naik lebih dari Rp 2000. Ini hasil nyata yang kita lakukan. Ini kepedulian kita meningkaykan pendapatan pengemudi," ujar Ridzki.
Ridzki juga menyebutkan pihaknya akan terus memperhatikan kesejahteraan para pengemudi dan tetap mendukung Asian Games 2018 terlebih Grab menjadi sponsor dalam gelaran olahraga internasional itu.
"Semangat kita adalah, untuk kesejahteraan pengemudi dan kita dukung Asian Games," kata Ridzki.