TRIBUNNEWS.COM - Pelaksanaan hari raya Idul Adha tinggal menghitung hari lagi.
Hari raya kurban akan jatuh pada tanggal 22 Agustus 2018 sesuai kalender pemerintah.
Beberapa amalan sunah bisa dilakukan sebelum Idul Adha datang.
Satu di antaranya adalah tidak memotong kuku dan rambut sebelum menyembelih hewan.
Melansir dari nu.or.id, beberapa ulama mengalami perbedaan pendapat untuk dalam menentukannya.
BACA: Jelang Hari Raya Idul Adha 2018 - Jangan Lewatkan 7 Hari Puasa Dzulhijjah, Ini Niat dan Keutamaannya
Perbedaan pemahaman terjadi dalam memahami hadist Ummu Salamah yang pernah mendengar Rasulullah SAW berkata:
إذا دخل العشر من ذي الحجة وأراد أحدكم أن يضحي فلا يمس من شعره ولا بشره شيئا حتى يضحي
Artinya, “Apabila sepuluh hari pertama Dzulhijjah telah masuk dan seorang di antara kamu hendak berkurban, maka janganlah menyentuh rambut dan kulit sedikitpun, sampai (selesai) berkurban,” (HR Ibnu Majah, Ahmad, dan lain-lain).
Hadist di atas mempunyai dua penafsiran yang berbeda.
Penafsiran pertama menyatakan jika hadist di atas melarang untuk memotong rambut dan kuku bagi orang yang ingin berkurban.
Larangan ini dimulai pada 10 hari pertama bulan Zulhijah dan berakhir setelah penyembelihan hewan.
Lalu bagaimana hukumnya jika orang yang hendak berkurban memotong kuku atau rambutnya?
الحاصل أن المسألة خلافية، فالمستحب لمن قصد أن يضحي عند مالك والشافعي أن لا يحلق شعره، ولا يقلم ظفره حتي يضحي، فإن فعل كان مكروها. وقال أبو حنيفة: هو مباح ولا يكره ولا يستحب، وقال أحمد: بتحريمه