Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gema takbir dan salawat berkumandang dari sebuah standing speaker di dekat meja panitia pemotongan hewan kurban Masjid Agung Sunda Kelapa Jakarta Pusat pada Rabu (22/8/2018).
Baca: Mau Disembelih Kerbau Ini Lepas, Lari Keliling Kampung, Seruduk Pengendara Motor dan Terjang Pagar
Sejumlah petugas kepolisian dan panitia bagian administrasi terlihat duduk di bawah tenda dekat speaker tersebut.
Tampak juga tiga orang berpakaian kemeja laboratorium putih yang merupakan petugas pemeriksa kesehatan hewan berdiri di sekitar tempat pemotongan hewan di halaman belakang Masjid Agung Sunda Kelapa Jakarta Pusat.
Sejumlah panitia berkaus biru langit tampak sibuk menguliti dan memotong kambing, domba, dan sapi dengan pisau serta alat lainnya.
Sekitar empat orang lelaki dewasa tengah berusaha menjatuhkan seekor sapi untuk disembelih.
Bau amis darah hewan merebak di tempat penyembelihan berukuran sekitar 50 x 30 meter itu.
Ceceran darah dan serpihan daging dan organ terlihat di sana-sini.
Hanya segelintir anak-anak remaja dan orang dewasa yang menonton proses penyembelihan hewan kurban itu.
Seorang remaja merekam dengan ponselnya ketika sapi yang akan disembelih berontak.
Panitia yang bertugas menyembelih dengan sigap menarik tali-tali yang sudah diikatkan ke hidung dan kaki sapi tersebut.
Sementara itu area parkir kendaraan yang berjarak sekitar 100 meter dari tempat itu relatif sepi.
Hanya terlihat beberapa kendaraan pribadi dan mobil pick-up pengangkut daging-daging kurban.
Tampak juga lima ekor sapi sedang menunggu gilirannya untuk disembelih.
Dua orang petugas Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta terlihat tengah memotret seekor sapi dengan papan nama bertuliskan "Bantuan Sapi Dari Presiden Republik Indonesia Dalam Rangka Idul Adha 1439" dengan ponsel.
Hanya ada satu dua pedagang kopi keliling bersepeda yang menjajakan dagangannya di dekat tempat parkir.
Koordinator seksi pemotongan hewan kurban Masjid Agung Sunda Kelapa, H. Mulyadi mengatakan kalau sudah empat tahun ke belakang Masjid Agung Sunda Kelapa tidak membagikan kupon ke masyarakat sekitar.
"Jadi memang kita menjaga jangan sampai ada, maaf ya, kericuhan karena terlalu banyak orang. Dengan tidak memakai kupon kan, Mas bisa lihat kerumunan masyarakat biasa-biasa saja cuma orang yang menonton aja," kata Mulyadi di Masjid Agung Sunda Kelapa Jakarta Pusat pada Rabu (22/8/2018).
Walaupun tidak membagikan kupon, Mulyadi menjelaskan kalau daging-daging kurban tersebut tetap didistribusikan ke orang-orang yang membutuhkan.
Ia menerangkan kalau daging-daging itu nantinya akan didistribusikan ke beberapa panti asuhan dan pondok pesantren yang berada di wilayah Jabodetabek.
"Ada Yayasan (panti asuhan), ada Pondok Pesantren," kata Mulyadi.
Alunan takbir dan salawat dari standing speaker pun berhenti.
Berganti suara azan dari speaker Masjid Agung Sunda Kelapa menandakan waktunya salat zuhur.
Sejumlah panitia dan petugas kepolisian pun terlihat berjalan menuju masjid.