TRIBUNNEWS.COM - Mantan Direktur LP3ES, Rustam Ibrahim, menanggapi pernyataan politikus Partai Demokrat Andi Arief soal gempa di Nusa Tenggara Barat (NTB).
Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan melalui akun Twitter, @RustamIbrahim, pada Rabu (22/8/2018).
Awalnya, Andi Arief menyarankan Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar berkantor sementara di Lombok untuk memastikan penanganan gempa berjalan dengan baik.
"Presiden memang perlu seminggulah pindah kantor ke Lombok, untuk memastikan semua berjalan. Memastikan Pemda yang dibantu TNI Polri BNPB dll mampu menangani masa tanggap darurat sambil persiapan membuat rencana rekon rehab yg tidak mudah dan menyedot APBN," tulis @AndiArief__ pada Rabu (22/8/2018).
Menanggapi hal itu, Rustam Ibrahim menanyakan apakah presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) waktu terjadi Tsunami Aceh pada 2004 dan gempa Sumatera Barat pada 2009 juga berkantor di lokasi bencana atau tidak.
"Numpang tanya? Waktu Tsunami Aceh 2004 yang sangat dahsyat, dan gempa Sumatera Barat 2009 7.6 Skala Richter yang juga dahsyat, apakah SBY pernah berkantor di Banda Aceh dan Padang?" tulis Rustam Ibrahim.
Sebelumnya, Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengatakan, penetapan status bencana nasional untuk peristiwa gempa bumi di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), justru akan merugikan Indonesia.