Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Meskipun gempa di Lombok sudah berakhir, masyarakat diminta tetap waspada terhadap gempa bumi.
Hal ini seturut dengan keterangan Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati yang mengatakan hal itu karena kondisi geologi Indonesia. Diketahui Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) berada dibawah koordinasi Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani.
Baca: Aries Susanti Kembali Persembahkan Emas di Nomor Speed Beregu, Target Selanjutnya Olimpiade
Secara geologi Indonesia berada di pertemuan lempengan sehingga berpotensi sekali terhadap gempa bumi. "Jadi kita memang harus tetap waspada. Karena kita memang masih akan mengalami gempa, mengingat Indonesia adalah negeri cincin api dan negeri tumbukan lempeng-lempeng,” kata Dwi di acara FMB 9, Jakarta Pusat, Senin (27/8/2018).
Maka dari itu ia mengimbau agar masyarakat mengenali cara-cara menghadapi gempa bumi dan membangun rumah yang didesain tahan gempa. "Sehingga kita siap hadapi ancaman gempa berikutnya. Termasuk di dalamnya, menyiapkan bangunan rumah agar lebih harmoni dengan gempa dan apa yang harus dilakukan sebelum dan setelah gempa,” kata Dwi.
Lebih lanjut Dwi mengatakan sebenarnya pemerintah telah mengeluarkan panduan yang daerah-daerah yang akan terkena dampak gempa, dan seberapa kuat kecepatan pergeseran lempengan.
“Tinggal bagaimana menyesuikan dengan konstruksi bangunan, sehingga tidak langsung roboh. Bahkan kendati digoncang gempa kuat, konstruksi bangunan mampu memberi waktu bagi penghuninya untuk meninggalkan bangunan terlebih dulu,” tutur Dwikorta.