TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Elite Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menilai meningkatnya elektabilitas Presiden Joko Widodo (Jokowi) karena sukses menggelar Asian Games 2018 merupakan bonus bagi pemerintah yang sudah bekerja nyata demi mengharumkan nama bangsa di mata dunia.
Meskipun kata, Ketua DPP PDIP Andreas Hugo Pereira, banyak pihak telah memperkirakan dari awal pelaksanaan Asian Games ini menjadi salah satu titik meningkatnya elektabilitas Jokowi menuju 2019.
"Kalau sukses artinya bonus untuk Pemerintah Jokowi," ujar anggota DPR RI ini kepada Tribunnews.com, Senin (3/9/2018).
Menurut Andreas Pareira, menjadi lebih fenomenal karena bukan hanya sukses pelaksanaan tetapi juga sukses prestasi 31 medali emas.
Baca: Pengamat Nilai Wajar Jika Elektabilitas Jokowi Meningkat Karena Sukses Gelar Asian Games 2018
Sehingga, imbuh dia, Jokowi boleh dibilang memperoleh double bonus atau bonus ganda.
Lebih lanjut dia menjelaskan, keberhasilan Asian Games memang harus diakui karena totalitas dukungan pemerintah melalui koordinasi yang efektif antar instansi pemerintah.
Pun kementerian Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat(PUPR) membangun infrastruktur, kementerian Pemuda dan Olah raga berperan membina cabang-cabang olahraga.
Kemudian Kementerian Pembangunan Manusia dan Kebudayaan bertanggung jawab mengoordinir kementerian terkait untuk merencanakan sampai dengan pelaksanaan Asian Games yang dikomandoi oleh OC profesional Erick Thohir.
Sementara induk-induk cabang olahraga membina dan melatih atlet.
"Semuanya ada dalam satu garis komando presiden. Sehingga pantaslah apabila Jokowi memperoleh double bonus elektabitas dari sukses Asian Games ke-18," cetusnya.
Bagi dia, Jokowi telah berhasil melukis ulang sejarah kesuksesan Bung Karno pada Asian Games ke-4 pada 1962 lalu.
Sebelumnya banyak pihak menilai keuntungan politik terhadap Jokowi terjadi ketika peringkat Indonesia yang berada di posisi ke-4 dengan meraih 31 emas, 24 perak, dan 43 perunggu, memberikan sentimen positif. Indonesia hanya di bawah Korea (49 emas), Jepang (74 emas), dan Cina (132 emas).
Hal lain yang bakal berdampak pada peningkatan elektabilitas pasangan petahana adalah pemberian bonus kepada peraih medali pada Asian Games 2018, termasuk pelatih dan asisten pelatihnya.
Selain itu banyak pihak menilai kesuksesan penyelenggaraan Asian Games 2018 merupakan bagian dari kesuksesan pemerintahaan saat ini.
Euforia keberhasilan Asian Games turut membawa nama Jokowi ke mata dunia dan mampu meningkatkan elektabilitas masyarakat Indonesia.
Ditambah lagi saat penutupan Asian Games, Jokowi lebih memilih berada bersama para korban gempa lombok.
Analis politik Teguh Yuwono pun mengamini hal tersebut. Tatkala kata Teguh Yuwono di Semarang, Minggu (3/9/2018), Indonesia berada di posisi ke-4 dengan meraih 31 emas, 24 perak, dan 43 perunggu, atau di bawah Korea (49 emas), Jepang (74 emas), dan Cina (132 emas).
"Hal ini tentunya akan meningkatkan tingkat keterpilihan pasangan Jokowi dan Ma`ruf Amin pada Pemilu Presiden 2019," kata Teguh yang juga Ketua Program Magister Ilmu Politik FISIP Universitas Diponegoro Semarang.
Kendati penyelenggaraan pesta olahraga terbesar di Asia ini merupakan kewajiban negara, kata Teguh Yuwono, perolehan medali emas yang melebihi target sebanyak 16 keping ini merupakan prestasi bangsa Indonesia.
Berita sebelumnya, menjelang sehari penutupan Asian Games XVIII, Sabtu (1/9), sebanyak 14 emas di antara 31 emas yang diraih kontingen Indonesia berasal dari cabang olahraga pencak silat.
Bahkan, para pesilat Indonesia menyapu bersih enam emas nomor seni (tunggal, ganda, dan regu) putra/putri yang dipertandingkan di Padepokan Pencak Silat, Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta.
Sementara itu, orang nomor 1 di Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia (IPSI) adalah Prabowo Subianto yang notabene Bakal Calon Presiden RI.
Prabowo bersama pasangannya Bakal Calon Wapres RI Sandiaga Salahuddin Uno akan bersaing dengan pasangan Jokowi dan Ma`ruf Amin memperebutkan kursi presiden/wakil presiden pada tanggal 17 April 2019.
Hal lain yang bakal berdampak pada peningkatan elektabilitas pasangan calon petahana, lanjut Teguh Yuwuno yang juga alumnus Flinders University Australia, adalah pemberian bonus kepada peraih medali pada Asian Games 2018, termasuk pelatih dan asisten pelatihnya.
Seperti yang diberitakan, Pemerintah memberikan bonus bagi peraih peraih emas untuk atlet individu sebesar Rp1,5 miliar. Sedangkan untuk ganda masing-masing Rp1 miliar dan tim masing-masing Rp750 juta.(*)