Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -Â Penyelenggaraan pertemuan tahunan Bank Dunia (IMF-WB) di Bali diselenggarakan sebulan lagi, yakni 8-14 Oktober 2018.
Posisi sebagai tuan rumah ajang berkumpulnya para pelaku keuangan dunia ini, akan dioptimalkan untuk memperkenalkan budaya Indonesia ke pada para tamu dari semua 189 negara yang mengikuti IMF-WB.
Sekretariat Panitia Nasional IMF dari Kementerian Keuangan, Adi budiarso, mengatakan dua ciri khas Indonesia yakni Batik dan Kain Tenun pun telah ditetapkan menjadi official dresscode atau tema pakaian selama pertemuan tersebut.
"Kami usulkan dan disetujui kalau batik jadi official dress code dan tidak hanya batik dari Jawa tapi juga ada tenun," ungkap Adi Budiaraso saat ditemui di gedung Bank Indonesia, Jakarta Pusat, Rabu (5/9/2018).
Tidak hanya pakaian, panitia juga akan makanan khas Indonesia juga akan disajikan sepanjang IMF-WB dan nantinya ada corner khusus yang akan menyajikan berbagai jenis makanan dari berbagai daerah di Indonesia.
"Gak kalah penting adalah menunjukkan tentang kuliner makanan Indonesia kita akan serve di sana. Dua agenda utama, pakaian dan makanan kita upayakan untuk dipamerkan," kata Ari.
Kemudian penyelenggara juga akan menyiapkan etalase khusus untuk memamerkan kerajinan tangan atau handy craft di Indonesia.
"Ada sebuah etalase yaitu tempat dimana seluruh peserta mereka bisa lewati etalase yang berisi handy craft Indonesia," tutur Ari.
Ada sekitar 15.0000 delegasi yang diperkirakan akan hadir di Bali untuk mengikuti pertemuan yang akan membahas kebijakan moneter, kemudian pembahasan mengenai digital economy baik dari sistem pembayaran maupun sistem bank.
Kemudian membahas mengenai infrastruktur dan pembiayaan serta akan dibahas juga mengenai ekonomi syariah.(*)