TRIBUNNEWS.COM - PT Dirgantara Indonesia (PT DI) siap mengekspor pesawat ke empat negara pada 2018 ini.
Keempat negara tersebut adalah Nepal, Senegal, Australia dan Pantai Gading.
Untuk Australia, pesawat yang yang dipesan ke PT DI digunakan untuk operasional di kutub selatan atau Antartika.
"Mungkin kami dapat tambahan book order sekitar empat CN235 sampai akhir tahun. Kebetulan yang Australia digunakan untuk di Antartika," ujar Direktur Niaga PTDI, Irzal Rinaldi di Pondok Cabe, Tangerang Selatan, Jumat (7/9/2018).
Baca: Setelah Pensiun dari Alibaba, Jack Ma Ingin Seperti Bill Gates
Selain pesanan dari luar negeri, lanjut Irzal, pihaknya juga tengah merakit pesawat untuk di dalam negeri.
"Kita ada yang punya TNI AL, ada 2 unit," kata Irzal.
Irzal mengatakan, harga pesawat CN235 yany dipesan oleh masing-masing negara tersebut senilai 35 juta dollar AS per unit.
"Kalau (TKDN) CN235 39 persen. Karena itu kebanyakan komponen impor," ucap dia.
Sebelumnya, PT Dirgantara Indonesia baru saja menjual pesawat CN295 ke Polri.
Penyerahan unit pesawat tersebut dilakukan di Mako Direktorat Polisi Udara, Baharkam Polri, Pondok Cabe, Tangerang Selatan, Jumat (7/9/2018).
Seiring dengan diserahkannya pesawat CN295 ini, diharapkan dapat meningkatkan kinerja Kepolisian Udara Republik Indonesia dalam setiap pelaksanaan operasi kepolisian udara.
Pesawat CN295 Polud ini merupakan pesawat ke-10 yang diproduksi PTDI. Sembilan unit pesawat CN295 sebelumnya sudah diserahkan dan dioperasikan oleh TNI AU. (*)