Ia menambahkan, hasil razia secara acak di sel Rutan Medaeng beberapa waktu lalu mendapatkan temuan yang mencengangkan.
"Kami dapatkan 16 napi positif dan tujuh napi lainnya negatif narkoba. Ternyata mereka malam sebelumnya pesta sabu di dalam sel," pungkasnya.
Sementara itu, Kanit Idik II Satnarkoba Polres Bangkalan Ipda Bagus Setioko Darmawan mengungkapkan, narkoba masuk ke Indonesia melalui Malaysia ke Batam, Jambi, dan meyebar ke Pulau Jawa termasuk Madura.
"Apa saja berkembang di Malayasia karema memang di sana pasar Internasional. Kenapa narkoba gencar masuk Madura? Mohon maaf, karena di sana banyak juga warga Madura," ungkapnya.
Menurutnya, peredaran dan penyalahgunaan narkoba di Indonesia telah menyisir hampir semua lini. Bahkan sejumlah anggota Polri pun disebutnya tersandung kasus narkoba.
"Banyak juga anggota Polri yang dipecat dan dihukum lebih berat dari warga biasa," ujarnya.
Karena itu, lanjut Bagus, selain penindakan pihaknya juga melakukan pembinaan yang menyasar lingkungan keluarga untuk meminimalisir peredaran gelap narkoba.
"Sasar dari pinggir atau lingkup kecil dulu seperti menyadarkan lingkungan keluarga melalui PKK," singkatnya.
Kasus pengungkapan narkoba jenis sabu di Bangkalan menunjukkan peningkatan.Di tahun 2016, Polres Bangkalan mengungkap 76 kasus narkoba dengan total barang bukti (BB) seberat 506 gram dan 107 tersangka.
Sedangkan di tahun 2017 sebanyak 142 pengungkapan kasus dengan total barang bukti sabu sebanyak 1.362,68 gram dengan 220 tersangka.
Bahkan dalam waktu dua minggu periode Juli-Agustus 2018, Satnarkoba menggulung 21 pelaku narkoba. Dua di antaranya anak di bawah umur, dua Aparatur Sipil Negara (ASN), dan 5 pengedar narkoba jenis sabu.
Total barang bukti (BB) yang disita sebanyak 33,9 gram. Puluhan BB itu diamankan dari penggerebakan dan penangkapan di Kecamatan Socah, Kamal, Kota, Sepulu, Kwanyar, dan Tanjung Bumi," ungkapnya.
Ketua KNPI Kabupaten Bangkalan Hosun M mengatakan, seminar ini merupakan wujud keprihatinan atas peredaran narkoba di Kabupaten Bangkalan.
"Kami ingin mengantisipasi dan mencegah agar tidak sampai meluas ke semua lapisan," katanya.