TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Bank Indonesia mencatat hingga akhir Agustus 2018, jumlah cadangan devisa Indonesia mencapai 117,9 dolar Amerika Serikat (AS).
Jumlah tersebut mengalami penurunan 400 juta dolar AS dibandingkan Juli 2018 dengan nilai 118,3 miliar dolar AS. Cadangan bulan Juli tersebut juga mengalami penurunan dibandingkan Juni 2018 yang nilainya 119,8 miliar dolar AS.
Penurunan cadangan devisa negara itu karena Indonesia harus membayar cicilan utang serta stabilisasi pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.
"Penurunan cadangan devisa pada Agustus 2018 terutama dipengaruhi oleh pembayaran utang luar negeri pemerintah dan stabilisasi nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global yang meningkat," kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Agusman melalui keterangan resminya.
Bank Indonesia pun optimis rupiah akan kembali stabil dan peningkatan ekspor sehingga cadangan devisa dapat mendukung kondisi perekonomian nasional.
"Ke depan, Bank Indonesia memandang cadangan devisa tetap memadai didukung keyakinan terhadap stabilitas dan prospek perekonomian domestik yang tetap baik, serta kinerja ekspor yang tetap positif," ungkap Agusman.
Adapun posisi cadangan devisa hingga akhir Agustus setara dengan pembiayaan 6,8 bulan impor atau 6,6 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.