Sektor energi panas bumi atau geothermal di Indonesia harus dikuatkan. Hal tersebut sesuai dengan Paris Agreement yang telah ditandatangani oleh Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu. Demikian ditegaskan Wakil Ketua DPR RI Agus Hermanto usai menjadi pembicara dalam forum The 2nd World Parliamentary Forum on Sustainable Development di Bali, Rabu (12/9/2018).
“Energi baru terbarukan yang ramah lingkungan ini harus kita kuatkan. Presiden Jokowi juga sudah menandatangani Paris Agreement, yang di dalamnya mengharuskan kita untuk ikut menjaga lingkungan dunia, yakni dengan menggunakan energi yang ramah lingkungan. Oleh karenanya, kita harus memperkuat masalah energi baru terbarukan ini,” ucap Agus.
Agus menjelaskan, energi geothermal memiliki resources yang cukup tinggi. Begitu juga dengan energi angin yang sudah berjalan pembangunannya, yaitu di wilayah Jeneponto dan Sidrap, Sulwesi Selatan, yang potensinya juga sangat bagus. “Sehingga kita harus menguatkan energi ramah lingkungan, yang dalam hal ini adalah energi geothermal, energi angin, dan juga energi surya,” paparnya.
Terkait acara The 2nd WPFSD yang digelar di Pulau Dewata ini, Pimpinan DPR RI Koordinator Bidang Industri dan Pembangunan (Korinbang) itu menyatakan bahwa hal tersebut merupakan momen yang baik dalam upaya memperkuat masalah energi baru terbarukan (EBT).
“Hari ini adalah waktu yang sangat tepat, dimana kita akan memperkuat sektor energi baru terbarukan. Mudah-mudahan ini dapat mencapai hasil yang maksimal seperti apa yang diinginkan oleh kita dan oleh dunia,” imbuh politisi Partai Demokrat itu.
Selain itu, Agus juga sempat mengatakan bahwa sebagai pulau yang indah, Bali harus mampu menyuguhkan kondisi yang bersifat ramah lingkungan, agar wisatawan yang berkunjung ke Bali akan merasa nyaman. Apalagi salah satu dampak positif dari limbah buangan energi geothermal juga bisa dimanfaatkan bagi kesehatan dan juga pertanian.
“Saat ini energi listrik di Bali masih berasal dari pembangkit listrik yang menggunakan batu bara, dan batu bara termasuk kategori yang tidak ramah lingkungan. Bali harus dijadikan primadona dengan penggunaan energi yang ramah lingkungan. Apabila energi ramah lingkungan di Bali terwujud, saya yakin sektor pariwisata akan menjadi naik,” tutur politisi dapil Jawa Tengah itu. (*)