Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Nurcholis Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko, berharap hasil dari Ijtima Ulama jilid II nantinya tidak mencampur adukan agama dengan politik.
Sebab jika keduanya disatukan akan berdampak langsung kepada masyarakat.
"Bukan enggak ada hubungannya antara agama dan politik, cuma jangan agama dibawa ke arah politik yang pada akhirnya masyarakat menjadi bingung," ujar Moeldoko di kawasan Monas, Jakarta Pusat, Minggu (16/9/2018).
Baca: Eggi Sudjana: Ada Perpecahan Kalau Ijtima Ulama II Putuskan Dukungan ke Jokowi
Sebagai contoh, Moeldoko menyebut saat ini banyak publik figur yang tadinya aktif berdakwa namun kini memilih membanting stir ke dunia politik.
"SUdah banyak contoh para publik figur yang tadinnya giat di agama beralih ke pokitik akhirnya, massa nya menjadi hilang, jangan sampai ini terjadi," ujar Moeldoko.
Diketahui Ijtima Ulama II resmi digelar hari ini, Minggu (16/9/2018) di Hotel Grand Cempaka, Jakarta Pusat.
Menurut anggota Dewan Penasihat Persaudaraan Alumni 212 Eggi Sudjana mengatakan forum Ijtima Ulama II ini bertujuan untuk mempertegas komitmen antara para ulama dengan calon presiden yang diusung yaitu yang sudaj disebutkan pada Ijtima Ulama I, Prabowo Subianto.
“Forum ini mempertegas agar antara capres yang diusung memiliki komitmen dengan ulama, agar berkomitmen pada Pasal 29 Undang-undang Dasar 1945 tentang kebebasan beragama dan Pancasila,” ujar Eggi.