News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Peringatan Hari Santri Nasional Akan Digelar di Monas, PKB Jamin Tidak Ada Bendera Partai

Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sejumlah siswa Yayasan Pondok Pesantren Nurul Iman Al-Islamy mengikuti Pawai 1 Muharram melintas di Jalan Raya Cibaduyut, Kota Bandung, selasa (11/9/2018). Kegiatan yang diikuti seluruh siswa di yayasan itu, dalam rangka menyambut Tahun Baru Islam 1 Muharram 1440 H yang jatuh pada 11 September 2018. (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN)

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menjamin dalam peringatan Hari Santri Nasional (HSN) pada 22 Oktober mendatang  bukan bentuk kampanye, melainkan murni peringatan hari santri.

Acara hari santri akan digelar di Monas Jakarta.

Pada 30 September mendatang akan digelar even jalan sehat memakai sarung.

PKB juga menyebut telah mengimbau kepada seluruh santri yang datang untuk tak membawa atribut partai apapun bentuknya, termasuk bendera PKB.

"Yang jelas untuk HSN di pilpres tidak menjadi bagian dari relawan atau tim pak Jokowi. Kita tidak mendaftarkan diri sebagai bagian dari relawan itu. Makanya kepada peserta besok yang akan hadir diharapkan tidak membawa atribut partai," ujar Wasekjen PKB Jazuli Fawaid, di Kantor DPP PKB, Jakarta Pusat, Rabu (26/9/2018).

Baca: Alex Noerdin Disebut Terlibat dalam Kasus Dana Bansos, Pengacara: Ya Silakan Saja

Pasalnya dia juga mengatakan jalan sehat sarungan bakal mengambil tempat di acara Car Free Day dimana seperti dia ketahui bahwa didalamnya memang tak diperbolehkan kelompok manapun untuk berkampanye.

"Besok tidak ada yang bawa itu. Apalagi tidak boleh kan di Car Free Day pakai atribut partai atau kampanye. Kita tidak ada instruksi untuk membawa gambar-ganbar itu. Kita pure hari santri," terang Jazuli.

Bila kenyataan di lapangan ada peserta yang membawa atribut-atribut tersebut, pihaknya akan melakukan upaya pencegahan dengan memberikan imbauan untuk mencopotnya terlebih dahulu.

"Kalau yang bawa, nanti kita kasih tau untuk dilepas dulu," jelasnya.

Kendati begitu, ia menganggap hal wajar jika para santri mengucapkan rasa terima kasihnya kepada Presiden Jokowi karena berjasa menetapkan tanggal 22 Oktober sebagai Hari Santri Nasional.

Dirinya juga anggap wajar bila nantinya para santri menyerukan atau mengekspresikan rasa terima kasihnya tersebut lewat ucapan ataupun bentuk lainnya.

"Kalau misalnya ada quiz, siapa yang menetapkan hari santri? pak Jokowi, itu masuk kampanye ga? Jadi kalau secara struktural (kita) tidak ada di barisan relawan. Hari santri ini pure bagaimana kita melakukan kegiatan untuk menjaga nilai kesantrian," terangnya.

Baca: Gubernur DKI Hentikan Proyek Reklamasi, Izin Prinsip 13 Pulau Dicabut

Jazuli juga menyatakan penyelenggaraan acara berupa jalan sehat sarungan, lomba baca kitab kuning, juga acara yang lebih modern yakni stand up comedy bukan dalam rangka PKB menggaet kaum milenial.

"Kalau PKB untuk menggarap kan sudah dilakukan oleh LPP. Kalau untuk menggaet suara, tugasnya lembaga pemenangan, tugas kami di hari santri nasional bagaimana santri lebih memiliki daya saing, lebih unggul, komitmen nasionalisme yang tinggi," pungkas Jazuli. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini