Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Nurcholis Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto enggan menanggapi terkait tersiarnya kabar dicekalnya Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab oleh pemerintah Arab Saudi saat akan ke Malaysia.
"Itu tanya kepada polisi, dan memang itu akan menyangkut regulasi negara Arab Saudi, kan kalau sudah di Arab Saudi, yang ngatur bukan Kemenkopolhukan, bukan, tetapi yang mengatur otoritas yang ada di Arab Saudi," ujar Wiranto, di Kemenkopolhukam, Jakarta Pusat, Jumat (28/9/2018).
Baca: KBRI Riyadh : Per 21 Juli 2018 Rizieq Shihab Tak Miliki Izin Tinggal di Arab Saudi
Sehingga, menurut Wiranto, dicekalnya Rizieq di Arab Suadi tidak ada hubungannya dengan kebijakan yang berlaku di Indonesia.
"Sehingga nanti tidak bisa kegiatan-kegiatan Habib Rizieq disana dikaitkan dengan regulasi di Indonesia atau kebijakana Indonesia, enggak bisa," ujar Wiranto.
Namun, Wiranto mengatakan tidak menutup kemungkinan pihaknya akan membantu Rizieq menyelesaikan permasalahan tersebut.
"Melindungi segenap bangsa dan warga negara Indonesia dimanapun berada. Nanti akan saya baca dulu laporannya bagaimana, permintaanya bagaimana, nanti kita pertimbangkan. Apakah dari sisi hubungan diplomatik, itu kita bisa melakukan bantuan seperti itu," ujar Wiranto.
Diketahui sebelumnya, beredar rumor jika Habib Rizieq dicegah pemerintah Arab Saudi ke Malaysia.
Baca: Viral Wanita BAB di Commuter Line Jurusan Bekasi, Baunya Bikin Penumpang Berhamburan Keluar
Padahal Rizieq bermaksud menyelesaikan disertasinya setelah Juli 2018.
Tak ada alasan yang jelas yang diterima Rizieq terkait penghalangan yang diterimanya untuk pergi ke Malaysia.