TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Badan Kampanye Nasional Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Rachmawati Soekarnoputri kembali menyindir sang kakak, Megawati Soekarnoputri soal amandemen UUD 1945 saat berkuasa tahun 2002.
Hal itu diungkapkannya saat menerima deklarasi relawan Patria Dyaksa di kediamannya di Jatipadang, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Jumat (28/9/2018).
Dalam tujuannya, Patria Dyaksa yang terdiri dari eksponen GMNI (Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia) menekankan kembalinya semangat Trisakti dan mengembalikan UUD 1945 oleh pemerintah Indonesia.
Rachmawati menyinggung Megawati yang juga eksponen GMNI namun justru menurutnya menghilangkan dasar dan tujuan negara yang disusu Presiden Soekarno.
“UUD 1945 sudah diamandemen empat kali oleh eksponen GMNI yang juga kebetulan saudara saya (Megawati), yang menjadikan negara ini liberal kapitalis,” ungkap Rachmawati.
Baca: Gelar Nobar Film G30S/PKI, Partai Berkarya: Karena Ada Pak Harto
Rachmawati menegaskan cita-cita mengedepankan Trisakti dan UUD 1945 ada dalam visi misi Prabowo-Sandiaga.
Rachmawati mengaku masuknya dua unsur itu di dalam visi misi sudah dibicarakan langsung dengan Prabowo.
“Saya sudah sampaikan sendiri kepada Pak Prabowo bahwa harus ada tekad menjunjung Trisakti dan UUD 1945 yang ada di dalam visi misi, jadi jangan ragu-ragu untuk mendukung Prabowo-Sandiaga,” pungkasnya.
Konsep Trisakti yang dirumuskan Soekarno adalah berdikari dalam politik, berdikari di bidang politik, dan berkepribadian dalam kebudayaan.