TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) berupaya menarik sejumlah kapal yang terseret ke daratan saat terjadinya tsunami di Palu, Sulawesi Tengah.
Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kemenhub, Arif Toha mengatakan sejumlah kapal saat terjadinya tsunami tidak banyak mengalami kerusakan, tetapi terseret ke daratan.
"Satu kapal Nusantara, tidak rusak banyan, dia terangkat ke daratan, kapalnya masih berdiri kokoh, kami sedang mengupayakan kembali ke laut," ujar Arif di kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta, Sabtu (29/9/2018).
Diketahui, sejumlah kapal terseret ke daratan saat tsunami menerjang kota Palu akibat terjadinya gempa berkekuatan 7,4 skala richter.
Baca: Dahsyatnya Tsunami di Palu, Kapal Besar Sampai Terhempas ke Daratan 70 Meter Dari Dramaga
Akibat gelombang yang tinggi, membuat satu kapal yang berukuran besar menghantam pemukiman warga Desa Mambora, Kota Palu.
Sementara untuk pelabuhan di Palu, seperti Pelabuhan Pantoloan dan Wani masih dapat digunakan untuk bersendernya kapal bantuan, meski ada bagian yang mengalami kerusakan.
"Untuk dermaganya bisa digunakan bersandar kapal bantuan, kemudian pelabuhan lain seperti Pelabuhan Wani satu dermaga rusak dan satu dermaga lagi bisa digunakan untuk kapal kecil," papar Arif.