TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebanyak 48.025 orang mengungsi akibat gempa bumi dan tsunami di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah.
Ribuan pengungsi tersebut tersebar di 103 titik.
Pernyataan itu disampaikan Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho.
"Pengungsi 48.025 jiwa tersebar di 103 titik. Ini hanya untuk kota Palu. Kami belum tahu yang di Donggala, di Palitintong, dan Sigi," ujar Sutopo saat jumpa pers Update Penanganan Bencana Gempa dan Tsunami di Kota Palu dan Donggala di Gedung BNPB, Jakarta, Senin (1/10/2018) siang.
Baca: Kapolri: 2.000 Polisi Akan Diberangkatkan ke Sulteng
Untuk para pengungsi, dia mengaku menempatkan di sejumlah tempat seperti lapangan, kantor, halaman, dan berbagai tempat yang memadai.
Selain itu, kata dia, masyarakat yang sebelumnya mengungsi di bukit, sebagian saat ini sudah mulai turun bergabung dengan pengungsi yang ada di tempat pengungsian.
"Kemudian penduduk yang berada di bukit-bukit mulai turun dan bergabung di pos pengungsian," kata dia.
Namun, dia mengungkapkan belum semua kebutuhan dasar para pengungsi tercukupi.
Hal ini, karena pihaknya masih keterbatasan jumlah logistik, jumlah tenda, selimut, makanan, layanan kesehatan, dan sebagainya.
"Kendala di lapangan tadi menyebabkan layanan kepada pengungsi belum dapat secara optimal. Kami masih perlu waktu untuk melakukan penanganan pengungsi lebih baik," tambahnya.