Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPP Partai Gerindra, Ahmad Riza Patria menilai Indonesia sudah tercoreng di mata internasional karena adanya info penjarahan pasca gempa bumi dan tsunami di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah (Sulteng).
"Saya kira ini bukan satu tindakan yang baik, kita malu karena ada media asing yang memberitakannya," ujar Riza di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (2/10/2018).
Pasca bencana yang terjadi di Sulteng, lanjut Riza, warganya justru memanfaatkan kesempatan itu buat menjarah.
Baca: Fakta-fakta Mahasiswa UIN Diduga Terlibat Video Mesum
Hal ini membuat malu nama Indonesia seakan-akan menunjukkan ketidakmampuan negara dalam mengatasi hal tersebut.
"Mudah-mudahan pemerintah dapat menyelesaikan masalah ini, supaya Indonesia bisa lebih baik citranya di dunia internasional," ucap Riza.
Sebab, selain bahan makanan dan minuman, barang-barang elektronik juga menjadi barang jarahan.
"Ternyata kompensasi itu bukan saja makanan dan minuman yang diambil, terapi juga barang-barang lainnya ikut diambil," kata Wakil Ketua Komisi II DPR itu.
Dia pun akan mengkonfirmasi kebenaran bahwa pemerintah membolehkan masyarakat menjarah toko dan mini market di Palu.
"Kira harap pemerintah dapat mengatasinya supaya tidak terjadi lagi ke depannya," pungkas Riza.