TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Divisi Advokasi dan Hukum Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean meminta maaf kepada semua pihak atas sikapnya membela Ratna Sarumpaet terkait kebohongan pengeroyokan.
Menurut anggota Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, pembelaannya itu murni bentuk empati rasa kemanusiaan.
"Saya minta maaf kepada semua pihak atas sikap saya yang kemarin membela Ratna Sarumpaet. Pembelaan itu murni sebagai empati rasa kemanusiaan," ucap Ferdinand kepada Tribunnews.com, Rabu (3/10/2018).
Ia merasa jadi korban kebohongan Ratna Sarumpaet dan dirugikan secara hukum.
Baca: Pernyataan Lengkap Ratna Sarumpaet yang Mengaku Berbohong Telah Dianiaya
Untuk itu pula ia mengutuk keras aksi Ratna Sarumpaet yang telah berbohong terkait pengeroyokan yang dialaminya.
Sebelumnya, Ferdinand Hutahaean memberikan pembelaaan setelah polisi membongkar kejanggalan penganiayaan yang dialami oleh Ratna Sarumpaet.
Baca: Ratna Sarumpaet Akui Kebohongannya, Rachel Maryam Merasa Hati Nuraninya Dipermainkan
Dalam akun twitternya, Rabu (3/9/2018) Ferdinand Hutahaean menyampaikan bahwa dia masih yakin bahwa Ratna Sarumpaet mengalami penganiayaan hingga babak belur.
"Emphati itu tidak menunggu, apalagi menunggu konperensi pers. Pembuktian itu setelah emphati kita tunjukkan sebagai sikap awal sesuai nilai kemanusiaan yang kita miliki. Jika hoax? Nanti kita hukum sama2. Tp jk benar? Kalian berdosa tlh menuduh hoax sejak awal."
Diberitakan, aktivis kemanusiaan Ratna Sarumpaet menyatakan bahwa dirinya menciptakan kebohongan dengan mengaku dirinya mengalami pengianayaan sehingga wajahnya penuh dengan lebam.
Hal itu disampaikannya melalui konferensi pers di kediamannya di Jalan Kampung Melayu Kecil V Nomor 24, Tebet, Jakarta Selatan, Rabu (3/10/2018).
Baca: Minta Maaf, Ratna Sarumpaet Sebut Prabowo, Amien Rais, Setan dan Tuhan
Sambil menetaskan air mata dan terisak Ratna mengakui bahwa dirinya mendatangi Rumah Sakit Bedah Bina Estetika di Menteng, Jakarta Pusat pada tanggal 21 September 2018, tanggal yang diklaim Ratna terjadi penganiayaan kepada dirinya di Bandung.
“Waktu itu saya mendatangi rumah sakit khusus bedah dan mendatangi dokter khusus bedah bernama Sidik Setya Miharja untuk melakukan operasi sedot lemak di pipi kiri saya,” jelasnya.
Ratna kemudian mendapati wajahnya mengalami lebam usai operasi itu pada tanggal 22 September 2018.
Dan pada saat itu juga dia mengaku melakukan kebodohan.
“Dokter bilang itu biasa kemudian saya pulang menemui anak saya dan saya melakukan kebohongan dengan mengatakan bahwa saya mengalami penganiayaan, dan informasi itu dikorek terus hingga seminggu kemudian,” jelasnya.
Ratna mengaku terus menciptakan kebohongan bahkan kepada tokoh terkenal yang membelanya seperti Fadli Zon, Prabowo Subianto hingga Amien Rais.
Hingga akhirnya ia pada Selasa (2/10/2018) malam ia memutuskan untuk jujur kepada semua pihak.
“Saya semalam melakukan salat istikharah dan akhirnya tadi pagi saya panggil anak saya dan saya ceritakan semuanya sebenarnya,” tegas Ratna.
Ratna pun meminta maaf kepada semua pihak termasuk kepada Prabowo dan Amien Rais yang terus membelanya.
Ia juga meminta maaf kepada lawan-lawannya yang memanfaatkan momentum ini untuk menyerangnya.
“Saya meminta maaf kepada semuanya, termasuk kepada lawan-lawan yang biasa saya kritik yang kini berbalik kepada saya, sekarang saya harus mengakui sebagai pencipta hoaks terbaik,” pungkasnya.