TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Anak-anak korban gempa dan Tsunami di Sulawesi Tengah (Sulteng) kini menjadi rebutan warga untuk mengadopsinya.
Ratusan orang banyak berdatangan ketempat penampungan anak-anak korban gempa Sulteng yang kini belum diketahui dimana keberadaan orangtuanya.
Selain memberikan bantuan, sebagian dari warga juga berebut ingin mengadopsi anak-anak tersebut.
Informasi tersebut beredar luas dalam broadcast pesan singkat bahwa 84 anak korban bencana Sulawesi Tengah (Sulteng) yang ditampung di Yayasan Akar Panrita Mamminasata dan RSUD Daya Makassar, siap diadopsi.
Hal ini membuat warga berdatangan dan berebut ingin mengadopsi anak-anak tersebut.
Tak sediikit warga yang termakan hoax soal kabar adopsi itu, ada sekitar 500-an warga kota Makassar yang sengaja datang ingin mengadopsi 84 anak korban bencana gempa bumi dan tsunami Sulteng setelah menerima informasi hoax tersebut.
Mereka berbondong-bondong datang ke yayasan tempat para anak-anak itu ditampung yakni di Yayasan Akar Panrita Mamminasata, Jl Bukit Baruga, Antang, Kota Makassar.
“Sejak kemarin sampai sekarang, sudah ada sekitar 500-an warga di Kota Makassar ingin mengadopsi anak korban bencana Sulteng yang kami tampung disini. Ada yang menelpon akan mengadopsi, ada pula yang datang langsung ke sini mau mengadopsi anak. Rata-rata ibu-ibu yang berminat mengadopsi anak korban bencana Sulteng,” kata Kepala Sekolah Yayasan Akar Panrita Mamminasata, Fitriana Basira yang ditemui di kantornya, Jumat (5/10/2018) mengutip Kompas.com
Basira dengan tegas membantah bahwa 84 anak korban bencana Sulteng yang kini di bawah tanggungannya siap diadopsi.