Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politikus Partai Amanat Nasional (PAN) Viva Yoga Mauladi menyebut cukup Wakil Presiden Jusuf Kalla saja yang menangani pasca-bencana gempa bumi dan tsunami di Sulawesi Tengah.
Alasannya, menurut Viva, kunjungan Presiden Jokowi ke Sulawesi Tengah bisa dianggap sebagai ajang pencitraan karena sebagai calon presiden di Pilpres 2019.
Baca: Sejumlah Menteri Keuangan dan Gubernur Bank dari Berbagai Negara Mulai Berdatangan ke Bali
"Tugas dari negara itu (kunjungan ke Palu), sekarang kan sudah ada timnya Pak JK, ya sudah cukup Pak JK aja yang gerak," kata Viva yang ditemui di kantor SMRC, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (7/10/2018).
Meski demikian, sebagai kepala negara, Jokowi juga harus sigap mengatasi penanganan para korban terdampak.
Baca: Grace Natalie Sebut Asian Para Games Jadi Momentum Perbaikan Hak Bagi Kaum Difabel
"Ya kalau ada waktu silahkan saja jalan-jalan ke Sulteng kan nggak apa-apa, kan tergantung dari urgensinya presiden itu," jelas Ketua DPP Partai PAN tersebut.
Dirinya berharap kunjungan Jokowi beberapa waktu lalu memberikan solusi yang baik dalam masa tanggap darurat bencana.
Namun ia menilai, kehadiran Jokowi ke Palu belum menunjukan hasil apa-apa.
Baca: 19 Pria yang Diamankan dari Satu Rumah di Sunter Agung Jalani Rehabilitasi
"Belum kan, kalau presiden datang harusnya cepat selesai," tegasnya.
Bencana gempa bumi dan tsunami melanda Sulawesi Tengah pada Jumat 29 September 2018 lalu.
Lebih dari seribu warga meninggal dunia dan luka-luka, serta membuat ribuan warga mengungsi dari tempat tinggal akibat gempa bermagnitudo 7,4.
Sejumlah, menteri terkait hingga Presiden RI berbondong-bondong mengunjungi kota Palu dalam rangka penanganan masa tanggap darurat.