TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hari ini Minggu (7/10/2018), Kepala Humas dan Pusat Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho genap berusia 49 tahun.
Sutopo mendapat banyak ucapan selamat dan doa dari keluarga, sahabat maupun rekan kerjanya baik melalui lisan, whatsapp, telepon, sms, sosmed, dan lainnya.
"Sungguh, semua itu adalah kebahagiaan dan nikmat yang luar biasa saya rasakan di hari ini. Begitu banyak yang menyayangi dan memberikan perhatian untuk saya," kata Sutopo dalam keterangannya kepada wartawan, Minggu (7/10/2018).
Sutopo mengatakan ucapan selamat dan doa itu, membuatnya semakin semangat menjalani kehidupan ini.
"Semangat untuk melalui cobaan dari penderitaan sakit kanker yang sedang menguji saya," kata dia.
Tahun ini merupakan tahun yang berat bagi pria kelahiran Kabupaten Boyolali, 7 Oktober 1969 itu.
Baca: Jumlah Peserta Rapat IMF-WB di Nusa Dua Mencapai 34.000 Orang
Namun diakui Sutopo dukungan orangtua, keluarga, dan teman-teman membuatnya kuat menjalani semua cobaan yang dihadapinya.
"Terima kasih banyak kepada semua yang telah membantu saya bangkit dan menghadapi kehidupan dengan senyuman dan bukan kesedihan," kata Sutopo.
Di ulang tahunnya ini, alumni Universitas Gajah Mada (UGM) dan Institut Pertanian Bogor (IBP) yang tetap semangat menjalani tugasnya sebagai Kepala Humas Data BNPB ini, memohon kepada Allah agar disembuhkan dari penyakit kanker yang dideritanya.
"Saya mohon doa agar saya bisa sembuh. Selalu berdoa memohon belas kasihan Allah SWT untuk mengangkat semua penyakit di tubuh saya tanpa meninggalkan penyakit lain," begitu doa Sutopo.
Anak pertama dari pasangan Suharsono Harsosaputro dan Sri Roosmanda ini memilih untuk membuat sisa hidupnya sebagai sebuah pemberian.
Baca: Bahagianya Sumini Tempe yang Dijualnya Rp 10.000 Dibeli Sandiaga Seharga Rp 100 Ribu
"Dan hidup memberikan kita keistimewaan, kesempatan, dan tanggung jawab untuk menjadi seseorang yang lebih baik," ujarnya.
Menurut Sutopo, hidup yang memberikan keistimewaan karena selalu bisa melayani masyarakat untuk mengabdi negeri dengan ikhlas, kerja keras dan bersyukur.
"Senyuman di setiap hariku bukan karena hidupku sempurna, tapi karena saya bersyukur untuk setiap rahmat dan nikmat yang diberi oleh-Nya," kata Sutopo.