Laporan Wartawan Tribunnews.com, Amriyono Prakoso
TRIBUNNEWS.COM, PALU - Wasekjen PB Ikatan Dokter Indonesia, Rosizt Rivai menjelaskan sebanyak 80 persen korban Gempa dan Tsunami yang terjadi di Palu-Donggala mengalami patah tulang.
Sementara 20 persen lainnya, mengalami luka sobek, tertusuk paku dan sebagainya.
"80 persen korban mengalami luka orthopedi. Selain itu, ada juga beberapa luka lainnya. Sebagian besar kami rawat dari yang terdampak gempa," jelasnya saat ditemui di Palu, Sulawesi Tengah, Minggu (7/10/2018).
Baca: BNPB: Evakuasi Korban Gempa dan Tsunami Sulteng Akan Dihentikan 11 Oktober
Dijelaskan olehnya, perawatan luka harus memenuhi standar kualifikasi yang sudah ditentukan.
Agar, tidak terjadi hal yang lebih buruk.
Baca: Isyarat Hengkang dari Persib Bandung, Mario Gomez: Saya Tak Suka Kondisi di Sini
Pentingnya kesadaran masyarakat dan pendampingan dari tim dokter atau perawat juga diperlukan.
Kekhawatirannya, para korban tidak cukup mengetahui hal apa saja yang perlu atau tidak perlu dilakukan saat mereka sudah pulang ke rumah.
"Nah, itu juga perlu didampingi. Kita juga harus mengedukasi, sehingga ketika sudah di rumah, mereka bisa merawat lukanya sendiri," kata dia.