TRIBUNNEWS.COM, SULAWESI TENGAH - Jembatan Palu IV yang berada di Kota Palu, Sulawesi Tengah, memang memiliki daya tarik tersendiri bagi para wisatawan.
Dicat dengan warna kuning, hadirnya jembatan ini, menjadi pelengkap keindahan panorama alam yang mengagumkan di Palu.
Ya, Palu memang dikenal dengan keindahan panorama alamnya, karena kota ini dikelilingi oleh pengunungan, Teluk Palu, dan Sungai Palu yang tampak seperti membelah di tengah kota.
Jembatan ini dibangun masa kepemimpinan Gubernur Sulawesi Tengah, Aminuddin Ponulele pada periode 2001-2006.
Makanya jembatan ini, awalnya dikenal dengan nama Jembatan Ponulele.
Namun, keindah ikon Kota Palu itu kini sudah luluh lantah akibat tsunami dan gempa yang menimpa Sulawesi Tengah pada Jumat (28/9/2018) lalu.
Pantauan wartawan Tribunnews.com, dilokasi, jembatan berbentuk melengkung itu kini terputus dan tak bisa dilalui di kedua sisinya.
Dibagian besi jembatan juga ditemukan coretan "Saksi Bisu Tsunami dan Pray for Palu #Palu Kuat".
Diresmikan sejak Mei 2016 oleh Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono, Jembatan Ponulele pesonanya tak bisa pudar, meski gempa telah luluh lanta tersapu tsunami.
Hingga dua pekan pasca tsunami Sabtu (13/10/2018), tidak sedikit warga yang ingin melihat langsung kondisi terkini Jembatan Kuning tersebut.
Kebanyakan dari warga mengabadikan ikon kota Palu menggunakan telepon pintar, dan mengunggahnya ke media sosial.
"Ingin lihat kondisi jembatan, sering kesini memang, kuasa Tuhan memang luar biasa," ujar Sulaiman, warga asli Palu.
Tidak hanya keindahan yang diberikan, Jembatan Kuning juga memiliki kenangan yang melekat pada masyarakat.
Salah satunya ingatan tentang banyaknya buaya yang kerap muncul di perairan di bawah jembatan.