News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Rayakan Hari Anak Perempuan Internasional, 12 Anak Perempuan 'Take Over' Pemimpin

Penulis: Eko Sutriyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Lala (Bone) yang berperan sebagai Direktur Tindak Pidana Siber

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA  -  Sebanyak 12 anak perempuan berusia 15-17 tahun mengambil alih posisi sejumlah pemimpin di berbagai institusi pemerintahan, BUMN, hingga lembaga internasional di kegiatan “Sehari Jadi Pemimpin” dalam bingkai perayaan Hari Anak Perempuan Internasional (International Day of The Girl/IDG) 2018.

Rangkaian kegiatan ini diselenggarakan oleh Yayasan Plan International Indonesia sejak 10 Oktober 2018 lalu.

Pada konferensi pers yang dilakukan di Stasiun Gambir, Sabtu (13/10), kedua belas anak perempuan yang telah mengikuti kegiatan “Sehari Jadi Pemimpin” tersebut turut hadir.

Mereka terpilih setelah diseleksi melalui kompetisi video blog dengan tema “Ciptakan Kota Aman untuk Anak Perempuan”.

Berbagai peran pemimpin yang diambil alih antara lain adalah Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman RI, Komisaris PT Kereta Api Indonesia, Sekretaris Jenderal Kementerian Komunikasi dan Informatika, Direktur Tindak Pidana Siber, sejumlah posisi di Kepolisian Resor Jakarta Pusat, hingga mengambil alih peran di lembaga kemanusiaan nasional dan internasional, yakni, sebagai Deputy Country Representative dan Program Analyst For Youth Development and ASRH United Nation Population Fund (UNFPA), serta Direktur Eksekutif dan Direktur Program Yayasan Plan International Indonesia (YPII).

Kegiatan yang sudah dilakukan untuk ketiga kalinya di Indonesia ini serentak dilakukan di 70 negara dalam rangka Hari Anak Perempuan Internasional yang jatuh pada tanggal 11 Oktober.

Baca: Gelar Tari Anak Indonesia 2018 Meriah

“Kami ingin mengajak semua pihak untuk bersama-sama memberikan kesempatan dan kesetaraan untuk anak-anak perempuan. Sudah saatnya anak-anak perempuan menjadi bagian di tiap pengambilan keputusan dalam kebijakan publik,” ujar Dini Widiastuti, Direktur Eksekutif Yayasan Plan International Indonesia, Sabtu (13/10/2018).

Hal tersebut dijelaskannya merujuk pada hasil riset pihaknya serta badan dunia lain yang menggambarkan kurang diperhatikannya kebutuhan anak-anak perempuan di wilayah publik. Pada IDG 2018 yang mengangkat tema “Kota Aman untuk Anak Perempuan.

Dini menyoroti bahwa ruang publik dan fasilitas umum masih belum sepenuhnya memenuhi hak anak, terutama anak perempuan.

Ini sejalan dengan hasil polling Yayasan Plan International Indonesia bekerja sama dengan U Report yang baru-baru ini dirilis dengan hasil temuan bahwa transportasi dinilai sebagai fasilitas publik yang paling tidak aman.

Terpisah, Menko Maritim Luhut B. Panjaitan mengungkapkan apresiasi dan kebanggaannya kepada anak-anak yang mengikuti kegiatan ini.

“Tugas kita semua adalah memberikan kesempatan dan kesetaraan untuk anak-anak perempuan ini agar bisa maju dan tampil sehingga mereka bisa terlibat dalam perubahahan terutama memperjuangkan hak-hak anak,” tegas dia. 

Hal senada juga diungkapkan oleh Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara.

“Kami sangat mendukung kegiatan ini untuk dilakukan berkelanjutan dan tentunya dapat memberikan inspirasi untuk anak-anak perempuan lainnya.”

Puncak perayaan IDG 2018 di Jakarta dilakukan di Stasiun Gambir pada Sabtu, 13 Oktober 2018.

Baca: Ingin All Out Dukung Jokowi-Maruf, Yenny Wahid Mundur dari Direktur Wahid Institute

Rangkaian acara meliputi konferensi pers, musik, talkshow dan pameran mural.

Sejumlah pemusik ikut mendukung kegiatan ini, di antaranya Shanna Shannon, Bangkutaman, The Dying Sirens, Yacko dan Lana Nitibaskara.

Rangkaian kegiatan perayaan IDG 2018 bertujuan untuk mensosialisasikan kepada masyarakat umum untuk bersama-sama menciptakan kota aman untuk anak perempuan serta mendorong partisipasi masyarakat untuk kesetaraan anak perempuan.

Selain di Jakarta, perayaan IDG 2018 juga dilakukan di wilayah area kerja Yayasan Plan International Indonesia di Nagekeo, Lembata dan Soe pada 12-13 Oktober dengan melibatkan anak-anak perempuan dalam aktivitasnya, di antaranya dengan memberikan penghargaan kepada anak-anak perempuan yang aktif menyuarakan hak anak.

Mereka juga akan melakukan diskusi dan audiensi dengan pemerintah di daerahnya masing-masing untuk menghasilkan rekomendasi demi terciptanya ruang yang aman untuk anak perempuan dan perempuan muda.

Dalam rangkaian kegiatan IDG 2018 ini, Yayasan Plan International Indonesia juga menyoroti risiko yang dihadapi oleh anak terutama anak perempuan di daerah-daerah yang terjadi bencana.

Terkait hal ini, Dini bersama Global Executive Director UN Women, Phumzile Mlambo-Ngcuka, Indonesia Country Representative UN Women, Sabine Machl, dan Head of Global Partnerships Plan International, Gordon Glick, memberikan pernyataan bersama bahwa anak-anak perempuan dan perempuan yang terdampak bencana rentan dengan berbagai risiko seperti child trafficking dan perlu menjadi perhatian bersama dalam memberikan respons di daerah terdampak bencana.

Dalam kesempatan Hari Anak Perempuan Internasional, Yayasan Plan International Indonesia meluncurkan kampanye terbarunya, Girls Get Equal, yang didesain untuk mendorong kesetaraan anak perempuan dan terlibat di berbagai sektor.

Melalui semangat Hari Anak Perempuan Internasional, Yayasan Plan International Indonesia mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk peduli dan mendorong kesetaraan hak anak perempuan.

Berikan kesempatan yang setara untuk anak-anak perempuan sehingga mereka dapat menyuarakan hak-haknya dan maju ikut terlibat dalam perubahan.

Berikut nama kedua belas anak “Sehari Jadi Pemimpin”:

1.     Eiffelyne: Kediri  - Executive Director Yayasan Plan International Indonesia

2.     Ainun: Kepulauan Selayar  -  Program Director Yayasan Plan International Indonesia

3.     Tiara: Bogor  - Komisaris PT KAI

4.     Freety: Bengkulu – Program Analyst for Youth Development and ASRH Program UNFPA

5.     Jeivi: Halmahera Utara – Kasat Binmas  Polres Jakpus

6.     Shania: Pasuruan  - Wakapolres Jakpus

7.     Lala: Bone  - Direktur Tindak Pidana Siber

8.     Yola: Batam – Kasat Reskrim Polres Jakpus

9.     Ayes: Lembata  - Deputy Country Representative UNFPA

10.  Osin: Lembata – Menko Maritim

11.  Zeno: Nagekeo – Sekjen Kominfo

12.  Elfi: Lembata  - Kanit PPA Polres Jakpus

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini