News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Mengintip Geliat Bisnis di Kota Palu pasca-Gempa

Penulis: Yanuar Nurcholis Majid
Editor: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Salah toko modern yang sudah buka di Palu, Sulteng.

"Beberapa jauh dari rumah, tidak tahu mau apalagi setelah ini. Perlu dirangkul agar bisa sama-sama," tutur Andry.

Memiliki lima kafe yang tersebar di seluruh Kota Palu, Andry menyebut empat di antaranya hancur akibat gempa.

Bahkan, alat-alat seperti mesin kopi dan pembuat es krim pun sempat dijarah warga.

Saat gempa dan tsunami terjadi, Ia menceritakan sang istri sedang mengelola kafe yang kini masih berdiri.

Sementara dia mengerjakan proyek di kawasan yang terbilang jauh dari lokasi sang istri.

"Sudah tegar, saya, tapi air mata keluar sendirinya. Saya terobos lawan arah bawa mobil jemput istri. Sepanjang jalan zikir dan saya pikir ini kiamat," ujar Andri.

Bersyukur Andri para pegawai dan keluarga seluruhnya selamat dari maut.

Kini dia mengumpulkan sisa-sisa tenaganya untuk kembali lagi saling membantu dan membangun usaha dari nol.

"Ini kuasa Tuhan, kita cuma bisa pasrah saja. Mau kemana lagi. Kalau gempa kita bisa menghindari bangunan, tsunami kita naik ke perbukitan, kalau tanah ambles mau kemana? BMKG bilang seluruh Palu berpotensi likuefaksi. Berserah saja dan kembali bangun hidup," ungkapnya.

Sementara di kawasan Jalan Banteng, saat ini pada malam hari sejumlah kios menjajakan daging, ikan, sayur, dan buah dalam jumlah besar.

Toko ponsel satu persatu pun terlihat juga melayani pelanggan.

Salah satu pasar modern pun sudah menjajahkan dagangannya dengan prosedur tertentu.

Dimana pelanggan harus menyediakan daftar belanjaan yang hendak dibeli secara rinci ke petugas.

Nantinya, pegawai akan masuk ke dalam toko dan mencarikan pesanan pembeli di dalam untuk kemudian dibayarkan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini